Korban Jiwa Penembakan di Las Vegas Jadi 59 Orang

Investigators load bodies from the scene of a mass shooting at a music festival near the Mandalay Bay resort and casino on the Las Vegas Strip on Monday, Oct. 2, 2017, in Las Vegas. (AP Photo/Chris Carlson)

Konser musik Country di Route 91 Harvest Festival, Las Vegas, Minggu (1/10), berubah menjadi teror mengerikan, ketika seorang pria melepaskan tembakan ke arah penonton, menewaskan 59 orang dan melukai 527 lainnya.

Aksi penembakan dilakukan Stephen Paddock (64), dari kamar hotel Mandalay Bay di lantai 32, yang disewanya sejak 28 September 2017. Paddock kemudian menembak dirinya, setelah melepaskan tembakan membabi buta saat penampilan penyanyi country Jason Aldean.

Sejumlah saksi mata mengatakan mereka awalnya mengira bunyi tembakan sebagai bunyi kembang api. Suasana berubah panik ketika beberapa penonton terjatuh dengan tubuh bersimbah darah. Namun penonton baru berlari untuk menyelamatkan diri, ketika pemusik mulai meninggalkan panggung.

Sebagian besar korban selamat mengaku mereka berlindung di dalam dan dibalik trailer yang disiapkan panitia untuk kamar ganti dan berbagai kios makanan. Mereka baru keluar dari trailer, setelah tidak terdengar bunyi tembakan.

“Saat keluar dari trailer, saya melihat banyak tubuh tergeletak dengan darah di sekujur tubuh dan pakaian mereka. Suasana benar-benar mengerikan,” kata Jason Sorenson, dari Newport Beach, California, yang datang untuk menonton konser musik tersebut.

Polisi yang melakukan melakukan penyelidikan dan penggeledahan di kamar hotel dan rumah Paddock, mengungkap telah menemukan 42 senjata api berbagai jenis. Sekitar 23 senjata ditemukan di kamar hotel, sedangkan 19 lainnya di rumahnya di Mesquite, Nevada.

“Dari penyidikan yang dilakukan, kami yakin Paddock adalah satu-satunya penembak,” kata Asisten Sheriff Clark County, Todd Fasulo.

Aksi penembakan di Las Vegas yang memilukan telah membuat sejumlah petinggi dan artis memberikan ucapan belasungkawa. Presiden AS Donald Trump menyebut aksi itu “benar-benar brutal dan jahat”.

Sejumlah pemimpin dunia mengirimkan ucapan prihatin dan bela sungkawa kepada Gedung Putih, diantaranya Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Rusia Vladimir Putin.( SP / IM )