Kadang-kadang Allah bersikap lunak dan luwes (membela ), namun kadang-kadang kejam dan keras ( menghukum ). Seperti humor ini : ” Hati-hati gunakan lidahmu “. Setelah membaca kisah tentang mujizat yang diterima Naaman ketika mandi di Sungai Yordan, maka tiga wanita jelek sepakat untuk ikut tour ke-Israel. Ketika tiba di Sungai Yordan, wanita pertama membangkitkan imannya dan menceburkan dirinya ke Sungai Yordan sambil 
Pernahkah Anda meraba kelopak bunga mawar ?. Silakan Anda raba sendiri. Sangat halus, bukan? Pernahkah Anda mencium bunga mawar ? Silakan Anda pegang tangkainya dan dekatkan ke hidung Anda. Aduh ! Durinya tajam ! Wah, sorry. Jari Anda sampai keluar darah. Memang begitulah bunga mawar. Kelopaknya begitu lembut dan halus, namun durinya keras dan tajam. 
Burung senang berkejar-kejaran dan hinggap berayun-ayun di tangkai perdu atau tanaman seperti mawar. Tetapi, karena tangkai mawar berduri, maka burung tidak bisa hinggap dan berayun-ayun di situ. Duri-duri itu pun membuat lebah menjadi lebih berhati-hati bila terbang mendekati mawar. Duri mawar berfaedah untuk melindungi dan mencegah kerontokan kelopak. 
Kasih Allah juga digambarkan dengan sisi yang keras dan sisi yang lembut. Yesaya 40 yang menunjukkan kedua sisi itu dalam ayat 10 dan 11. Ayat 10 berbunji : ” Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” Di sini Allah digambarkan sebagai pendekar yang pulang dari medan perang dengan kemenangan gilang-gemilang sambil membawa rampasan dan tawanan perang. Itulah sisi keras dari hakikat Allah. Seperti sekarang ini terdapat banyak sekali bencana Alam terjadi dimana-mana. Ini menandakan satu peringatan atau teguran, agar kita sebagai orang percaya atau yang belum percaya harus sadar atas perbuatan-perbuatan yang tidak benar.
Segera setelah itu menyusul ayat 11 yang berbunyi : ” Seperti seorang 
Untuk pertumbuhan iman yang sehat, memang diperlukan kedua sisi itu. Iman kita akan tetap kerdil dan kekanak-kanakan kalau kita terus menerus diperlakukan dengan lunak dan kalau semua keinginan kita dikabulkan. Masih banyak orang Kristen yang kalau permintaannya tidak dikabulkan, langsung menyalakan Tuhan. Tuhan Yesus pun memperlihatkan sisi lembut dan keras secara silih berganti, misalnya kepada Petrus. Yesus bersikap lembut kepada Petrus seperti dicatat dalam Lukas 22:31 atau Yohanes 21:15-19. Sebaliknya, Yesus juga bersikap keras kepada Petrus dengan bentakan ” Enyahlah Iblis ” seperti dicatat dalam Matius 16:23. Allah menghukum umat-Nya. Yesus membentak murid-Nya. Apakah ini bertolak belakang dengan kasih ?

Berbahagialah orang yang membaca artikel yang singkat ini dan dapat menghayati maknanya serta melakukannya.(IM)















