Ke Rumah Mega, Boediono Bahas Beda Lebaran + Tak Diizinkan Bertemu SBY, Zariman Cs ‘Ngamuk’ di Depan Istana


Taufiq Kiemas, dan Boediono, tidak membicarakan hal yang sangat serius soal politik.

Wakil Presiden Boediono, berkunjung ke acara open house atau silaturahmi terbuka di kediaman mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Agustus 2011. Boediono terlihat mengenakan batik coklat dan datang bersama sang istri dan menantu.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo, terlihat menyambut kedatangan Boediono, sekitar pukul 16.20 WIB. Pasukan pengamanan wakil presiden (Paspampres) terlihat berjaga ketat di sekitar kediaman mantan presiden kelima Indonesia ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 25 menit, Megawati, Taufiq Kiemas, dan Boediono, tidak membicarakan hal yang sangat serius soal politik. Mereka hanya berbincang masalah ringan, termasuk membahas mengenai perbedaan penetapan hari raya Idul Fitri tahun ini.

“Seperti banyak ibu-ibu yang sudah mempersiapkan Lebaran, sudah masak apa-apa, kemudian lebaran nggak jadi,” ujarnya.

Selain itu, kata Tjahjo, Boediono juga membahas mengenai pentingnya transportasi kereta api yang lebih manusiawi, dan pembangunan infrastruktur.

 

Tak Diizinkan Bertemu SBY, Zariman Cs ‘Ngamuk’ di Depan Istana

Zariman (36), penyadang tuna netra dari Karawang, Jawa Barat marah-marah di depan Istana Presiden.

Dia dan empat temannya yang juga penyandang tuna netra tidak diizinkan bersilaturahmi dengan SBY.

“Kami jauh-jauh datang dari Karawang, kalau tidak diizinkan beri kami ongkos buat balik,” kata Zariman sambil teriak-teriak di depan Kantor Setneg, Jakarta, Rabu (31/8/2011).

Zariman mengaku naik kereta dari Cikampek pukul 13.00 WIB. Dia mengaku sejak lebaran tahun lalu, selalu gagal bertemu SBY.

Zariman dan teman-temannya sempat nekat masuk ke dalam kompleks Istana, namun buru-buru petugas kemanan dari TNI dan Setneg menghalaunya.

“Boleh kami disuruh pulang, tapi beri kami duit. Di TV enggak diumumin jam berapa tutupnya. Bapak jangan melarang-larang, saya sumpahin buta juga,” ujar rekan Zariman, Datim sambil meludah ke tanah.

Zariman Cs tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Nah, kebetulan saat yang bersamaan open house bagi pengunjung sudah ditutup. Petugas kepolisian melalui pengeras suara meminta warga agar pulang.

Zariman dan rekannya sempat bertahan, dan karena tak tahan menunggu akhirnya mereka nekat masuk.

“Kami mau pulang tapi tolong beri uang,” terang Zariman sambil memilih berdiri di depan pagar istana.

Hingga pulul 16.30 WIB, masih banyak warga yang berdatangan. Mereka sempat bertahan sejenak, namun beberapa memilih pulang.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *