Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memberikan penghargaan kepada pelajar kreatif seluruh Indonesia. Lomba karya pelajar kreatif bertajuk “Kampanye Indonesia Damai” itu, menurut Kepala BNPT, Saud Usman Nasution mengajak masyarakat khususnya pelajar memahami bahwa paham radikal sangat berbahaya.
“Ada pemahaman menolak dari dengan tulisan bebas dan film pendek. Dengan ini masyarakat menolak radikalisme, ke depan, kita tingkatkan kepada mahasiwa, sehingga pemuda siap memimpin bangsa ke depan,” katanya di Jakarta, Minggu (07/11) malam.
Hal tersebut digiatkan BNPT. Sebab saat ini paham radikal mulai menyusup di masyarakat Indonesia. Saud mengungkapkan keprihatiannya terhadap warga yang bergabung dengan organisasi paham berbahaya tersebut, yang bahkan sampai menjual asetnya.
“Ada beberapa masyarakat kita yang tergabung yang kita prihatinkan, bahkan sewaktu ada demonstrasi di bundaran HI ada yang bergabung dan membiayai diri untuk bergabung dengan IS (Islamic State),” ujarnya.
Selain menumbuhkan kesadaran pelajar terhadap bahaya paham radikal yang menjadi cikal bakal terorisme, BNPT juga terus berkoordinasi kepada pihak terkait sambil terus mencari solusi agar tidak ada lagi masyarakat yang memiliki niat bergabung dengan IS.
BNPT sendiri telah bekerjasama dengan NU (Nahdlatul Ulama) untuk memberikan pemahaman kepada santri di pesantren-pesantren akan bahaya radikalisme.
“Kita melaksanakan kegiatan melaui kontra-radikalisasi, bagaimana teror dan konflik sekarang ini, dan mencegahnya untuk tidak radikal dengan cara persuasif dan bijak sehingga mereka tidak memahami secara emosional, ini paling tidak kita upayakaan sejak dini,” pungkasnya.
Semoga Teroris dapat berkurang di Indonesia dan ISIS TIDAK ADA DIBUMI indonesia