Kita sering mendengar perbincangan tentang kolesterol. Dokter anda juga bisa secara rutin berkala minta pasien memeriksakan kadar kolesterol darahnya.
Mengapa begitu penting pemeriksaan kadar kolesterol darah ( KD ) ?
Hal ini dikarenakan meningkatnya kadar KD diyakini paling berperan dalam terjadinya penyempitan
pembuluh darah ( Atherosclerosis Vascular Disease ).
Penyempitan lumen ( liang ) pembuluh darah tentunya lebih cepat terjadi pada pembuluh darah berliang kecil ( pembuluh darah kecil ) seperti didalam otak, jantung, dan ginjal.
Yang bisa menyebabkan stroke, lumpuh badansesisi, sulit berbicara sampai meninggal beberapa saat kemudian.
Kalau penyumbatannya di jantung, bisa nyeri dada ( Angina Pectoris ) yang khas dengan kematian mendadak.
Melihat kadar ( KD ) yang meningkat, lama kelamaan bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang sangat berbahaya, tidaklah heran kalau pemeriksaan dan pengendalian kadar KD menjadi penting.
Dibalik keburukkan kadar KD yang meningkat, sebetulnya manfaat KD adalah sangat penting juga.
KD diperlukan untuk pembuatan ( sintesa ) Hormon sex , Hormon steroid, Asam empedu yang bisa mencegah terbentuknya batu didalam kandung empedu.
KD juga diperlukan untuk membentuk membrane sel tubuh.
ASAL KOLESTEROL :
KD kebanyakkan berasal dari bahan makanan yang berasal dari hewan, dan diolah oleh organ hati menjadi kolesterol bebas.
Kolesterol bebas ini mesti berikatan dengan protein yang diberi nama Lipoprotein, sehingga dia
bisa beredar didalam liang pembuluh darah.
75% dari kolesterol tadi, berikatan dengan lipo protein yang diberi nama Low Density Lipoprotein,
Disingkat LDL.
Dan 25% berikatan dengan High Density Lipoprotein ( HDL )..
Meningkatnya kadar LDL inilah yang berhubungan langsung dengan bertambahnya risiko penyakit penyempitan pembuluh darah tersebut diatas.
Ada komponen didalam LDL yang sangat mudah menembus lapisan pembuluh darah dan mengendap disitu membentuk endapan, yang lama kelamaan bertambah besar dan menyempitkan liang pembuluh darah ( lihat gambar ).
Pemeriksaan kadar kolesterol didalam darah tidak 100% akurat sebagai predictor kejadian Athero Sclerotic Vasculer Disease.
Oleh karena itu, pemeriksaan diperluas dengan yang disebut Lipid Profile. Yaitu disamping pemeriksaan KD, juga ditambah pemeriksaan Lipoprotein dan Trigliserida.
KD tidak selalu tinggi atau normal ( sama dengan KD rata rata orang banyak ), namun KD bisa juga rendah. Hal itu bisa menunjukkan kerusakkan organ hati, gangguan gizi / kurang gizi, atau pada pasien serangan jantung, dimana KD bisa turun sampai 50% dari kadar kolesterol dia sebenarnya. Hal ini terjadi selama 6 -8 minggu.
Penelitian menunjukkan pada penderita jantung Koroner. Kadar LDL darah diusahakan dibawah
70 mg/dl, agar pembentukkan atheroma ( gumpalan lemak didalam lapisan pembuluh darah ) bisa diperlambat / dihentikan.
Kadar LDL yang meningkat melampaui kadar yang ditentukan adalah factor resiko utama dari penyakit jantung coroner, oleh karena itu menurunkan kadar LDL darah, bisa mengurangi risiko serangan jantung coroner.
Disamping itu untuk meramalkan kejadian serangan jantung coroner, para peneliti juga menentukan
Ratio Kolesterol/HDL
RISIKO | RATIO | |
Wanita | Pria | |
½ dari rata rata | 3.3 | 3.4 |
Sama dengan rata-rata | 4.4 | 5.0 |
2x rata-rata | 7.0 | 10.0 |
3x rata- rata | 11.0 | 24.0 |
Arti table diatas adalah bila ratio Kolesterol/HDL.
sbb : Misal kadar kolesterol total Pak Amin adalah 240, sedangkan HDL adalah 60, maka ratio adalah 240/60 = 4, maka risiko pak Amin mendapat penyakit Atherosclerotik adalah sama dengan masyarakat umumnya.
PERSIAPAN SEBELUM PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL DARAH :
- Sebelum pengambilan sample darah, pasien diminta makan makanan rendah lemak. Paling sedikit 2 minggu sebelumnya.
- Pada hari pengambilan darah, perlu puasa selama 12 – 14 jam. Artinya tidak makan selama 12 – 14 jam. Yang diperbolehkan minum air putih saja , semaunya.
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah, bisa meningkat dan bisa menurun, disamping itu bisa normal juga sesuai dengan nilai acuan laboratorium.
Hal naik / turunnya tersebut, bisa disebabkan oleh beberapa obat dan penyakit ( lihat Mosby ‘s Diagnostic And Laboratory Test Reference Tenth Edition ).
Seperti disebutkan diatas, prediksi terjadinya penyakit Atherosklerosis akan lebih tepat, bila yang dinilai adalah hasil dari Profil lipid, yaitu kolesterol HDL , LDL dan Trigliserida.
Sudah kita bicarakan tentang kolesterol, dan sekarang kita bicarakan yang lainnya, Lipoprotein ( HDL dan LDL ) dan Trigliserida..
Lipoprotein juga diyakini sebagai predictor terjadinya penyakit Atherosklerotik ( serangan jantung
stroke ).
Lipoprotein ini bisa dimanipulasi dengan diit rendah lemak, perubahan gaya hidup ( banyak aktifitas fisik) dan obat obatan ( penurun lemak darah ).
HDL ( High Density Lipoprotein ) :
# Diproduksi oleh organ hati dan usus.
# Bertugas mengangkut kolesterol dari darah, termasuk lapisan pembuluh darah ke organ hati.
Oleh karena itu HDL bisa mengurangi pembentukan deposit lemak didalam lapisan pembuluh darah.
Dan HDL ini disebut sebagai kolesterol baik.
Kadar HDL yang rendah ( < 35 mg / dl ) adalah resiko dari penyakit jantung coroner, sedangkan > 60 mg/ dl adalah protektif.
Ratio (Kolesterol total/HDL) meningkatkan ketepatan ramalan, idealnya adalah 3 : 1, missal kadar kolesterol total = 180 dan HDL = 60 jadi 180 / 60 = 3 : 1..
HDL mengandung komponen 2a, 2b, 3a, 3b dan 3c dan HDL 2b saja yang bersifat cardio protektif.
Bila kadar HDL antara 40 – 60, kemampuan proteksinya adalah minimal, namun bila > 60, ini berarti kandungan HDL 2b didalam HDL total adalah dominan, sehingga nilai proteksi terhadap jantung coroner adalah besar.
Kadar HDL 2b bisa ditingkatkan oleh obat golongan Niacin dan tidak bisa oleh Statin. (Morsby ).
LDL juga disebut LDLC, Low Density Lipoprotein Cholesterol atau sering disebut kolesterol jahat, karena
LDL mudah mengendap didalam lapisan pembuluh darah sedemikian rupa, sehingga liang pembuluh darah menjadi menyempit dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit Ateroskeloris.
Seperti penyakit jantung coroner atau stroke.
Oleh karena itu kadar LDL didalam darah harus diupayakan rendah ( < 70 mg / dl ).
CARA MENGHITUNG KADAR LDL :
Bisa dengan rumus sbb : LDL = Total Kolesterol – ( HDL + Trigliserida / 5 ).
Jenis LDL yang sangat berbahaya adalah LDL IV a, IV b. Bila kadarnya > 10% dari total LDL, sering
Mengakibatkan serangan jantung dalam beberapa bulan, setelah pemeriksaan LDL.
Kadar LDL bisa diturunkan denagn diet, berolah raga dan obat Statin.
Profil lipid yang terakhir adalah pemeriksaan Trigliserida. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang dihasilkan oleh organ hati. Trigliserida ini diangkut oleh LDL dan VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) , kemudian disimpan sebagai jaringan lemak didalam tubuh.
Pemeriksaan kadar Trigliserida, Kolesterol total, HDL dan LDL serta perhitungan ratio kolesterol total / HDL.
Semua itu digunakan sebagai prediktor terjadinya stroke dan serangan jantung ( penyakit jantung koroner ).
Semakin banyak profil lemak yang terganggu semakin besar risiko tersebut.
Demikian sedikit uraian tentang pemeriksaan Profil lipid. Semoga pembaca lebih memahami.
Terima kasih. ( dr. Deddy K / IM )
Maaf tanya: kalau LDL=Kolesterol-(HDL+Trigliserida/5), maka kolesterol=LDL+(HDL+Trigliserida/5). Berarti semakin tinggi HDL, semakin tinggi kolesterolnya? Tapi semestinya kan tidak begitu dok? Semakin tinggi HDL, semakin rendah kolesterol nya kan?