Jokowi Tak Cemas dengan Skenario Penjegalan Saat Pelantikan


“Pelantikan itu tidak perlu di depan semua pimpinan MPR.”

Presiden terpilih, Joko Widodo, meminta agar para elite politik di Indonesia supaya tidak saling jegal dan memberikan contoh berpolitik yang tidak baik kepada masyarakat. Termasuk ketika akan merubah tata tertib (tatib) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Menurut Jokowi, Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Kemudian diperkuat lagi dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Prabowo-Hatta terkait kecurangan Pemilihan Presiden 2014.

“Sudah terpilih KPU, sudah dikuatkan lagi di MK, tapi ya sudahlah, kedewasaan masyarakat kita itu sudah sangat tinggi, masak elitenya malah mencontohkan yang tidak benar,” kata Jokowi di Gedung DPR/MPR RI, Senin 29 September 2014.

Sementara itu, Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, mengaku tidak khawatir dengan adanya skenario upaya penjegalan pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden.

Karena menurut JK, pelantikan bisa dilakukan di depan Ketua Mahkamah Agung dan tidak harus di depan semua pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. “Pelantikan itu tidak perlu semua (pimpinan MPR). Katakanlah, pakai ketua Mahkamah Agung juga bisa,” tutur JK.

Dia mengakui, pimpinan MPR memang diperlukan dalam pelantikan. Tetapi dalam aturan perundang-undangan, telah diatur bahwa pelantikan bisa dilakukan di depan Ketua Mahkamah Agung.

Kalla mengatakan, meski pelantikan bisa dilakukan di depan Ketua Mahkamah Agung, ia meyakini bahwa semua pimpinan MPR akan menghadiri pelantikan dan tidak akan ada perubahan yang diusulkan dalam tata tertib MPR mengenai syarat pelantikan.

Seperti diketahui, dalam tatib MPR saat ini, Jokowi tetap dilantik sebagai presiden kendati tidak ada Rapat Paripurna MPR.

Tatib MPR itu berisi: MPR tidak dapat menyelenggarakan sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Sidang Paripurna DPR atau dalam hal DPR tidak dapat menyelenggarakan sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Pimpinan MPR dengan
disaksikan oleh Pimpinan MA.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

3 thoughts on “Jokowi Tak Cemas dengan Skenario Penjegalan Saat Pelantikan

  1. Akhmad Fanany Rachman
    September 29, 2014 at 8:09 pm

    Selamat Bertugas Pak Jokowi-kalla , Allah dan rakyat indonesia bersama Bapak, Insya ALLAH…

  2. james
    September 29, 2014 at 10:43 pm

    Pelantikan berjalan terus karena semua Rakyat Indonesia berada dibelakangnya !!!

  3. handisalim
    September 30, 2014 at 3:15 am

    yg menghalangin pelantikan JKW -JK kita sebut aja makar terhadap negara dan bangsa Ind bro…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *