Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pers berperan penting dalam pertumbuhan Indonesia. Berkat pers, Indonesia menjadi kuat dan dinamis.
“Indonesia dinobatkan sebagai negara yang masyarakatnya paling optimis di dunia. Karena itu saya ingin katakan kepada pers internasional bahwa kami tak bisa melakukannya sendiri (semua kemajuan Indonesia ini) tanpa Anda sekalian (pers),” ungkap Jokowi dalam acara World Press Freedom Day 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).
Jokowi menyebut Indonesia kini menjadi negara yang berorientasi pasar, punya kebebasan dalam hal politik, mengemukakan pendapat dan berekspresi. Hal itu tidak lepas dari keterlibatan pers dan media.
Sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1997, kata Jokowi, ekonomi Indonesia meningkat 300 persen. Indonesia juga mengalami empat pergantian kepemimpinan dalam 20 tahun terakhir.
Sejak era reformasi akhir 1990-an, pers yang bebas dan bersemangat sudah memainkan peran penting di Indonesia. “Mereka berani meminta pertanggungjawaban dari pemerintah, melawan korupsi dan kami semua terhibur,” ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI ini berucap, pers dan media adalah teman pemerintah. Pers dan media lah yang membuat negara dan pemerintah menjadi dinamis.
Dalam kesempatan ini, Kepala Negara menyinggung fenomena dunia jurnalistik masa kini. Menurut dia, dunia jurnalistik mengalami banyak tantangan seperti maraknya berita hoax (bohong) hingga ujaran kebencian.
“Ada hoax, hate speech, kami melihat itu. Masyarakat (juga) perhatiannya meningkat, tapi banyak juga jurnalis yang masih alami kekerasan,” sambungnya ( Mdk / IM )
berkat Pers juga timbulnya kekacauan
TERNATA BANYAK NYA SEKITTAR P JOKOWI YG MUNAFIK -TERUTAMA BAN SEREPNYA
HI