Pengamat politik sekaligus Direktur lembaga Indo Barometer, M. Qodari menyebutkan ada enam variabel yang mampu menjadi pertimbangan presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle (perombakan) terhadap menterinya.
“Saya kira ada enam variabel yang menjadi acuan reshuffle presiden, tiga pertama adalah menteri itu berhasil atau tidak menghadapi persoalan, pencapaian kinerjanya, dan komunikasi publik,” kata Qodari saat diskusi politik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).
Qodari mengatakan tiga variabel pertama yang disampaikan merupakan penilaian yang bersifat objektif dan bisa turut serta diamati oleh rakyat.
Lebih lanjut Qodari menyampaikan tiga variabel lainnya, yakni terkait komunikasi pribadi menteri yang bersangkutan dengan presiden, adanya dukungan partai politik yang mengusung menteri tersebut serta konstelasi pemerintahan yang ingin dibentuk Jokowi.
“Tiga berikutnya ini subjektif dan hanya presiden yang tahu,” imbuhnya.
Qodari meyakini bahwa reshuffle ini bukan hanya sekadar isu melainkan akan dilakukan oleh Jokowi dalam waktu dekat di masa awal pemerintahannya saat ini bersama Wapres Jusuf Kalla (JK).
“Presiden akan melakukan reshuffle dan saya yakin pasti akan terjadi entah pada 9 bulan atau setahun pemerintahan nanti karena menteri itu taruhannya adalah kinerja dan kinerja itu adalah taruhannya rakyat. Nasib rakyat saat ini tidak bagus maka perlu reshuffle,” paparnya. -( Inilah/ IM )
Related Posts
