Inilah 11 Jenderal yang Akan Memperkuat Peta Politik Jokowi


Sebagai kepala pemerintahan, seorang presiden dibantu sejumlah orang yang duduk di jabatan tertentu.

Urusannya tidak melulu soal negara, keamanan dan kehidupan sosial saja.

Namun banyak hal yang dihadapi dan harus diselesaikan termasuk peta politik yang dapat berubah setiap waktu.

Tak heran, jika jabatan presiden dikelilingi orang-orang hebat, termasuk Presiden Jokowi.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko tidak setuju jika ada anggapan Presiden Joko Widodo sengaja menempatkan sosok jenderal di posisi strategis pemerintah demi melawan Prabowo Subianto.

“Sebenarnya tidak untuk melawan (Prabowo), semuanya warga negara Indonesia kok, jadi kenapa dilawan? Dalam politik itu yang ada hanya memperkuat, ya pasti ada,” ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Rabu (11/4/2018).

“Sekali lagi ya, konteksnya bukan melawan, tapi memperkuat,” lanjut dia.

Kata “melawan”, menurut mantan Panglima TNI tersebut, tidak baik digunakan dalam dunia demokrasi.

“Pengertian itu menurut saya dalam sebuah demokrasi tidak bagus. Jadi jangan ada lawan, sparing partner-lah, kira-kira begitu,” lanjut dia.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menunjuk sejumlah jenderal purnawirawan di struktur pemerintahannya.

Mereka adalah Luhut Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Maritim, Sidarto Danusubroto sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Gories Mere sebagai Staf Khusus Presiden, Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan, dan Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Belakangan, Presiden Jokowi kembali menunjuk purnawirawan jenderal berada di posisi strategis, antara lain Moeldoko sebagai Kepala Kantor Staf Presiden dan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Ini 11 Jenderal di lingkungan Jokowi:

1. Moeldoko

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Presiden Joko Widodo.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Presiden Joko Widodo. (youtube.com)

Moeldoko resmi menjadi Kepala Staf Presiden usai dilantik belum lama ini.

Pria kelahiran 1957 ini pernah menjabat sebagai panglima TNI periode 2013-2015.

Tak hanya itu, Moeldoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2013 namun hanya tiga bulan saja.

Ini merupakan jabatan terpendek yang pernah terjadi sepanjang sejarah militer di Indonesia.

2. Agum Gumelar

Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) Jendral TNI Purn Agum Gumelar melantik dan mengukuhkan pengurus IKAL Komisariat Provinsi Banten, Kamis (15/3/2018) malam. Airin ikut memberikan sambutan di acara ini.
Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) Jendral TNI Purn Agum Gumelar melantik dan mengukuhkan pengurus IKAL Komisariat Provinsi Banten, Kamis (15/3/2018) malam. Airin ikut memberikan sambutan di acara ini. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Pria asal Tasikmalaya,Jawa Barat ini sempat maju pada pilpres 2004 mendampingi Hamzah Haz yang diusung menjadi calon presiden.

Pada tahun 2008, Agum Gumelar juga sempat dicalonkan menjadi gubernur Jawa Barat namun gagal.

Bersama Moeldoko, Agum Gumelar dilantik mengisi posisi Wantimpres.

3. Wiranto

Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Antaranews.com)

Jenderal Purnawirawan Wiranto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkuham).

Mantan calon presiden baru masuk ke kabinet Jokowi saat reshuffle jilid dua pada 2016.

Pada 2006, untuk memantapkan kariernya di dunia politik Wiranto membentuk sebuah partai bernama Partai Hanura.

4. Ryamizard Ryacudu

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu (Tribunnews/Dany Permana)

Pria kelahiran Palembang ini merupakan Jenderal Purnawirawan TNI.

Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Ryamizard sempat dicalonkan menjadi Panglima TNI.

Namun gagal karena ia dianggap orang terdekat dari Megawati Soekarno Putri.

Puncak karirnya di militer adalah saat menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

5. Subagyo Hadi Siswoyo

Subagyo Hadi Siswoyo
Subagyo Hadi Siswoyo (twitter)

Subagyo Hadi saat ini menjabat sebagai anggota Wantimpres.

Ia sudah mengemban jabatan ini selama tiga tahun lamanya.

Pada era Soeharto, ia pernah menjadi Komandan Paspampres.

Puncak kariernya di TNI adalah sebagai Kepala Staf TNI AD. Subagyo juga merupakan salah satu pendiri Partai Hanura.

6. Budi Gunawan

Budi Gunawan merupakan purnawirawan Polri.

Wakapolri Komjen Budi Gunawan
Wakapolri Komjen Budi Gunawan (AFP/bbc.co.uk)

Ia terakhir menjabat sebagai Wakil Kepala Polri menggantikan Letjen (Purn) Sutiyoso.

Di kabinet era Jokowi-Jusuf Kalla, ia dilantik pada September 2016 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

7. Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Tangerang Selatan, salah satunya adalah TPS 46 dan 47 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Menteri Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Tangerang Selatan, salah satunya adalah TPS 46 dan 47 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla ia menjabat Kepala Staf Kepresidenan.

Saat ini Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia.

Luhut juga dikenal sebagai salah satu orang yang dekat dengan Jokowi.

Ia beberapa kali diangkat menjadi pejabat di lingkungan Istana.

8. Yusuf Kartanegara

Yusuf Kartanegara.
Yusuf Kartanegara. (Kompas.com)

Sebelum menjabat di kabinet Jokowi, Yusuf pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKPI dan jaksa agung muda.

Saat ini ia menjabat sebagai anggota Wantimpres.

9. Gories Mere

Gories Mere
Gories Mere (istimewa)

Gories Mere merupakan purnawirawan Polri, pangkat terakhirnya adalah Komisaris Jenderal.

Semasa masih di Polri, ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim dan Kepala Badan Narkotika Nasional. Pada kabinet Jokowi saat ini ia menjadi Staf Khusus Presiden.

10. Djoko Setiadi

Djoko Setiadi
Djoko Setiadi (Kompas.com)

Djoko dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu (3/1) di Istana Negara.

Ia menjabat sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dua periode berturut-turut pada periode 2011 dan 2016.

11. Sidarto Danusubroto

Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto (Tribunnews)

Sidarto merupakan purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Puncak kariernya di Polri adalah sebagai Kapolda Jawa Barat.

Pada kabinet era Jokowi ia menjabat sebagai anggota Wantimpres.(WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Inilah 11 Jenderal yang Akan Memperkuat Peta Politik Jokowi

  1. Perselingkuhan Intelek
    May 29, 2018 at 12:03 am

    11 Jenderal sih sedikit, kan Indonesia memiliki Ratus Ribuan Jenderal ?

  2. Muhammad Makhfudz
    May 29, 2018 at 12:53 am

    BOSA LIHAT SIKAP PEMIMPIN YG SIBUKNYA CUMA BANGUN POLITIK SAJA TAK PERNAH LIHAT NASIB RAKYATNYA ABDI NEGARANYA UTAMANYA PENDIDIK ???

  3. Muhammad Makhfudz
    May 29, 2018 at 12:54 am

    BOSAN CUMA SLOGAN MELULU EMANG KITA INI ORANG BODO TAK PERNAH LIHAT PEMIMPIN YG SIBUKNYA CUMA URUS POLITIK

  4. Slameter Slameter
    May 29, 2018 at 8:45 am

    demi kelanggengan kekuasaan

Leave a Reply to Muhammad Makhfudz Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *