
Kepala Air Traffick Control (ATC) Hang Nadim Batam Elfi Amir mengatakan, pesawat yang mengangkut 213 penumpang dan enam kru kabin itu take off sekitar pukul 09.52. Baru enam menit di udara, Kapten Pilot Yanto mengontak ATC Hang Nadim, menyatakan pesawat mengalami gangguan filter pada sistem bahan bakar dan meminta RTB. “Memang, saat dicek, fuel filter pesawat harus diganti,” ujar Elfi kemarin.
Manager Lion Air Batam Agus Fajar Nugraha saat dikonfrimasi mengatakan, berdasar pemeriksaan teknisi, ditemukan kerusakan fuel filter tersebut duisebabkan seal rusak. “Untung spare part-nya ada di gudang, tidak perlu pesan ke Jakarta. Jadai, hanya 30 menit kemudian teknisi kami dapat memperbaikinya,” ujarnya.
Pesawat kembali diberangkatkan pukul 12.07 hari itu juga setelah mendapat izin terbang dari Direktur Sertifikasi dan Kelayaakaan Udara (DSKU) Departemen Perhubungan Udara. Namun, di antara 213 penumpang yang ada, empat orang menolak berangkat.
Firman, salah seorang penumpang, mengaku shok dengan kejadian tersebut. Suasana di kabin, kata dia, sangat mencekam. Ia bahkan sempat berpikir pesawat akan meledak di udara. “Waktu pilot bilang pesawat mengalami gangguan dan harus kembali, saya cuma bisa pasrah dan berdoa. Tapi, saya tetap melanjutkan penerbangan. Hidup dan mati kan ada di tangan Tuhan,” ujarnya















