Cerita Penyelamatan Tim Medis Kapal RSA Dr Lie yang Dihantam Badai


Rabu (19/7/2017) sore sekitar pukul 17.00 WIT, kapal Rumah Sakit Apung (RSA) Dr. Lie Dharmawan meninggalkan Pulau Mayau Kecamatan Batang Dua, salah satu pulau terluar di Ternate, Maluku Utara.

Kapal yang membawa 17 tim medis dan 5 kru kapal itu baru saja menyelesaikan pengobatan gratis dalam misi mereka di wilayah Indonesia Timur.

Saat itu cuaca cukup bersahabat. Namun tak disangka 4 hingga 5 jam kemudian, kapal tiba-tiba dihantam badai disertai gelombang tinggi.

“Saat itu cuaca bagus, makanya diputuskan untuk berlayar menuju Ternate,” kata Ketua Tim Dokter Cynthia. Selain Cynthia, di kapal itu masih ada sekitar 8 dokter lainnya ditambah bagian apoteker, penyuluh, operator bedah, serta dokumentasi.

Sekitar pukul 22.00 kata Cynthia, kapal mulai terasa oleng dan dihantam badai disertai gelombang tinggi.  Air laut masuk ke kapal hingga bagian mesin.

Banyaknya air laut masuk membuat mesin kapal mati, sementara pompa yang akan mengeluarkan air tak berfungsi.

“Posisi air laut saat itu sudah sampai betis, namun kami berusaha untuk tidak panik karena kalau panik maka suasana akan lain, meski dalam kondisi begitu kapal tetap jalan sambil mencari bantuan,” ujar Cynthia.

Ada beberapa kapal kecil katanya berpapasan dengan mereka, namun tak ada satupun yang mendekat.

Setelah terombang-ambing sekitar 5 jam di tengah laut atau sekitar pukul 03.00 WIT Kamis (20/7/2017), sebuah kapal tanker asal China MV. Great Song mendekati mereka yang kebetulan melintas dari China menuju Australia.

“Saya berkomunikasi via radio dengan bahasa Inggris, kami juga berikan koordinat posisi kami. Mereka mungkin menghampiri kami karena mendengar di situ ada suara perempuan,” kata dia.

“Begitu kapal itu ada, tak langsung mendekat sempat melihat kami lama, akhirnya semua yang wanita keluar dan berdiri karena jangan sampai mereka mengira kami adalah bajak laut,” tambahnya.

Beruntung di antara tim medis, ada yang dapat berbahasa Mandarin. Lihat Foto Kapal Rumah Sakit Apung doctorShare(doctorshare.org) Kapal asal China itupun akhirnya bersedia mengevakuasi 17 orang tim medis ke atas kapal sambil menunggu kapal bantuan.

“Kami semua akhirnya naik ke atas kapal China itu, dan disana kami sempat diberi makan,” ucapnya. Berselang beberapa jam kemudian, kapal KN SAR Pandudewanata milik Basarnas Ternate tiba di lokasi kejadian, disusul kapal milik Polair Polda Malut dan kapal milik TNI AL.

Seluruh tim medis telah berhasil dievakuasi melalui Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dan rencananya pada Jumat (21/7/2017) akan menuju ke Jakarta dengan pesawat. “Setelah dari Ternate, kita rencana menuju Banda Naire,” kata Cynthia.( Kps / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Cerita Penyelamatan Tim Medis Kapal RSA Dr Lie yang Dihantam Badai

  1. Perselingkuhan+Intelek
    June 18, 2021 at 10:04 pm

    atas lindungan Tuhan maka semua awak kapal dapat diselamatkan melalui kapal Tanker China dan bantuan Basarnas, Polres Air dan TNI ikut membantu juga kepada Kapal Dr Lie yang selalu menunaikan Tugas Mulia menolong orang2 tidak mampu untuk berobat, Tuhan pasti selalu menolong melindungi tugas mulia kapal Apung ini

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *