JAKARTA – Selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan pernah menghadapi defisit neraca perdagangan. Hal itu merupakan ujian untuk Gita saat mendapat anjloknya neraca perdagangan dalam negeri akibat rendahnya nilai ekspor terhadap beberapa barang komoditas.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menjelaskan defisit neraca perdagangan adalah kesialan yang menimpa Gita pada saat menjadi pejabat negara. Pasalnya defisit neraca perdagangan jarang muncul.
“Kebetulan terjadi defisit neraca tahun lalu, sial aja pak Gita,” ujar Suryo, Minggu (2/1/2014).
Kendati demikian Suryo tak menyalahkan Gita Wirjawan akan hal tersebut. Menurut Suryo, defisit neraca perdagangan didorong oleh tak hanya faktor dalam negeri namun faktor eksternal, seperti pelemahan rupiah, dan kurangnya pasokan. “Tapi itu kondisi yang sangat langka. Jad bukan kesalahan pak Gita,” ungkap Suryo.
Sebelumnya pernah diberitakan tribunnews.com, Defisit neraca perdagangan pada Juni 2013 dinilai sebagai akibat dari kendala struktural yang tidak pernah usai. Penyebabnya adalah minimnya diversifikasi ekspor serta defisit migas yang terus meninggi.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia hingga Juni 2013 masih mengalami defisit 846,6 juta dollar AS.
“Saya lihat ini masalah struktural ekspor belum kunjung membaik, belum adanya negara alternatif yang dapat dijadikan sasaran ekspor, belum lagi kebutuhan migas terus meninggi,” ujar Gita Wirjawan yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan