Animal trafficking in Indonesia + Orang Indonesia Bunuh 750 Orangutan Setahun


Al Jazeera revisits Jakarta’s wildlife markets five years after our initial report to determine if anything has changed.

Al Jazeera English is marking five years on air this month and looking back at some of the stories we covered on our first day of broadcast.

One of the first reports was a special look at animal trafficking across Asia. It is a multi-billion dollar global industry, out-weighed only by the illegal weapons and drugs trade.

So after five years, has anything changed?

 

Orang Indonesia Bunuh 750 Orangutan Setahun

Sebuah survei terbaru menyebutkan, warga Indonesia di Kalimantan membunuh sedikitnya 750 ekor orangutan selama satu tahun, baik karena untuk melindungi hasil pertanian mereka dari “curian” orang utan maupun karena memang ingin makan daging orangutan.

Erik Meijaard, penulis utama laporan tersebut yang muncul di jurnal PLoSOne menyebutkan bahwa dia yakin pembunuhan terhadap orangutan itu adalah ancaman serius terhadap keberadaan orang utan secara keseluruhan.

Indonesia adalah tempat 90 persen dari 50.000 sampai 60.000 orangutan yang hidup di alam bebas. Tetapi hutan yang terus dibabat untuk pabrik kertas, dan kebun sawit membuat konflik antara binatang buas seperti singa dengan manusia semakin meningkat.

Lembaga Konservasi Alam dan organisasi-organisasi lainnya mewawancara hampir 7.000 orang di 687 desa untuk mencoba mendapat pemahaman yang lebih baik peneybab pembunuhan orangutan yang begitu tinggi angkanya

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *