ICPI PU Segera Diresmikan, Setara dengan LN

Dilaporkan: Liu Setiawan

Bekasi, 10 September 2025/Indonesia Media – Ketua ICPI (Indonesia China Partnership Institution) President University (PU), Prof. Chandra Setiawan melihat sinology di luar negeri (LN) termasuk di Melbourne, Australia, Oxford dan lain sebagainya sudah lebih dulu berdiri dan eksis dibanding dengan yang di Indonesia. Sehingga tidak lama lagi, PU akan meresmikan ICPI tidak khusus untuk mahasiswa PU tapi juga dari universitas lain di Indonesia. “Sinologi atau Chinese Studies di luar negeri sudah banyak. ICPI PU setara dengan yang di luar negeri. Kami baru akan meresmikan ICPI pada minggu ketiga Oktober mendatang,” kata Prof. Chandra Setiawan.

Sinologi adalah bidang studi ilmiah yang bertujuan untuk memahami Tiongkok secara komprehensif, termasuk bahasa (terutama Mandarin), sastra, sejarah, budaya, masyarakat, politik, dan ekonominya. Studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang peradaban Tiongkok yang kompleks dan perannya yang semakin besar di panggung global. ICPI PU punya tiga pilar yakni Industry Talent Development Center (ITDC), Belt & Road Initiative (BRI) dan Sinology Center yang bekerjasama dengan World Sinology Center (WSC). WSC di bawah Beijing Language & Culture University (BLCU). “Ini seperti tempat orang belajar bahasa mandarin. Secretariat kami juga di kampus PU di Bekasi. Kalau WSC di kota Zhindao, provinsi Henan. Kami akan mengundang para duta besar pada peresmiannya,” kata director PT CSIL Solusi Dinamis.

WSC sebagai lembaga kajian dari berbagai disiplin ilmu. Tahun depan, rencananya, secretariat akan buka program studi mandarin di PU. Sehingga kegiatan ICPI bisa saling melengkapi, memberi kesempatan kepada mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa PU. Semua disiplin ilmu, misalkan akuntansi, engineering dan lain sebagainya perlu Bahasa mandarin sehingga skill bahasanya bisa menunjang profesinya. “Skill para professional dengan keahlian Bahasa asing seperti Mandarin, Inggris bisa semakin link & match dengan industry khususnya di dalam negeri Indonesia,” kata Chandra Setiawan. (LS/IM)