Fakta Soal Ahok di Balik Jeruji Besi: Dituduh Tak Ada di Penjara hingga Baca Buku Nurcholis Majid


ahok_20170805_171723Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki beberapa kegiatan untuk menghabiskan waktunya di dalam tahanan.

Hal ini diketahui melalui cerita-cerita yang dibagikan oleh kuasa hukumnya yang rutin menjenguk suami dari Veronica Tan tersebut.

Diketahui Ahok menceritakan berbagai hal mengenai pengalamannya selama beberapa bulan terakhir menghuni Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Jawa Barat.

Salah satu kegiatan Ahok di dalam tahanan adalah mengikuti tugas yang ditugaskan oleh pengurus rutan.

“Pak Ahok punya banyak waktu di dalam untuk dirinya sendiri dan mengikuti kegiatan yang ditugaskan oleh pengurus rutan,” kata salah satu anggota tim kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, dilansir dari Kompas.com.

Teguh juga menyampaikan bahwa kliennya yang sudah menghuni Rutan Mako Brimob sejak Mei 2017 itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan banyak berdoa dan menenangkan diri.

Tak hanya itu, Ahok mulai mengisi waktunya di tahanan dengan berolahraga.

Ia juga melatih dirinya dengan latihan kungfu keseimbangan dan sempat belajar Bahasa Mandarin.

Kemudian, kini Ahok mulai rutin menulis. Ayah tiga anak ini memuat berbagai macam topik, mulai dari renungan dirinya selama berada di tahanan hingga pemikirannya tentang dunia yang lebih luas, terutama soal politik dan kehidupan warga DKI Jakarta.

Menurut Teguh, bukan hal yang tidak mungkin jika nanti tulisan milik Ahok akan diterbitkan dalam bentuk buku berisi kumpulan tulisan mengenai dirinya selama berada di tahanan.

Tulisan-tulisan itu sendiri dicicil oleh Ahok minimal satu lembar dalam satu hari.

Teguh mengatakan bahwa kini Ahok tambah belajar dalam mengolah pikiran, perasaan serta pengalaman.

Selama dalam rutan pun Ahok juga kerap membantu mengurus administrasi pihak rutan.

Diketahui, tugas-tugas tertentu memang kerap diberikan pihak rutan atau lapas kepada warga binaan agar mereka tetap memiliki kesibukan yang bermanfaat.

Setelah mengerjakan tugas dari pihak rutan, Ahok pun menyempatkan diri untuk membalas surat dari warga dan pendukungnya.

Hingga kini Ahok masih terus mendapatkan surat yang jumlahnya sekitar ribuan setiap harinya yang dititipkan kepada tim kuasa hukum untuk diantar ke tempat Ahok.

“Surat yang kasih alamat, perangko, sama kertas kosong pasti dibalas sama Pak Ahok. Dia maunya balas sendiri satu-satu, mau dibantuin katanya enggak boleh, harus dia yang balas sendiri,” ujar Teguh.

Setiap dukungan, harapan, hingga doa dari pendukungnya itu dibalas dengan ucapan terima kasih serta doa yang sama dari Ahok.

Sebagai penutup, Ahok turut menyertakan nama terang dan tanda tangannya untuk diberikan kepada pengirim surat.

Ahok banya baca buku, salah satunya novel ‘Sam Kok’

Ahok juga banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku.

Melansir dari Kompas.com, hal ini diungkapkan oleh seorang pengacara Ahok yang lain, I Wayan Sudirta.

Salah satu buku yang dibacanya adalah novel sejarah Cina ‘Sam Kok’ yang ditulis oleh Lupa Guan Zhong.

Novel itu sendiri berkisah tentang masa keruntuhan dinasti Han saat tiga kerajaan Wei, Shu, dan Wu berebut kekuasaan.

“Terakhir saya bertemu Ahok hari Jumat tanggal 5 kemarin. Banyak bercerita tentang baca buku Sam Kok China yang terkenal itu,” kata I Wayan Sudirta, di Denpasar, Bali, Minggu (6/8/2017).

Wayan menjelaskan bahwa Ahok tertarik membaca buku tersebut lantaran berbicara soal teori kekuasaan.

Mengapa kekuasaan tersebut harus diturunkan atau kekuasaan tidak harus diturunkan.

Buku tersebut turut mengisahkan bagaimana peran perdana menteri lebih besar dari kaisar.

Tak hanya membaca buku ‘Sam Kok’, buku-buku lain pun juga dibaca Ahok seperti karya Nurcholis Majid.

“Bacaannya ya banyak sekali, saya tidak ingat semuanya. Selama di penjara Ahok juga aktif menulis kisah selama berada di balik jeruji besi. Belum dirampungkan jadi buku,” kata Wayan.

Wayan juga menjelaskan bahwa kini Ahok enggan membicarakan soal kondisi politik nasional dengan orang-orang yang menjenguknya.

“Ketawa-ketawa saja ya, kalau bicara politik dia tidak mau. Soal kesaksian di Bandung gak mau (dalam kasus dengan terdakwa Buni Yani). Begitu juga soal simpang Semanggi dia tidak mau ngomong,” kata Wayan.

Ahok kini lebih banyak mendengar dan irit bicara

Saat tim kuasa Ahok menjenguk kliennya tersebut pada Jumat (4/8/2017), mereka membicarakan topik ringan dengan Ahok.

“Pak Ahok sekarang sudah nambah lagi yang dipelajari, yaitu belajar mengolah pikiran, perasaan, dan pengalaman. Banyak mendengar, sedikit bicara,” kata seorang anggota tim kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, saat dilansir dari Kompas.com.

Teguh juga mengatakan bahwa kini Ahok terlihat seperti seorang pemikir dan perenung.

Diketahui Ahok banyak merenungkan apa yang sudah ia lakukan semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Namun, Teguh tidak menyebutkan bahwa Ahok berubah menjadi pendiam.

Masih banyak kegiatan yang dilakukan Ahok di dalam tahanan yang membuatnya masih terus sibuk meski tubuhnya terpenjara di suatu tempat( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Fakta Soal Ahok di Balik Jeruji Besi: Dituduh Tak Ada di Penjara hingga Baca Buku Nurcholis Majid

  1. Perselingkuhan+Intelek
    August 7, 2017 at 6:27 am

    pada dasarnya semua yang dikerjakan Ahok di dalam Penjara berbentuk semua yang Positif karena Ahok bukan seorang Preman Rasis dan juga bukanlah seorang Kriminal Residivis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *