Kelompok Pemberontak jihad Suriah berafiliasi dengan Al-Qaeda menyerang gereja-gereja di sebelah utara Suriah, Kamis (26/9). Para pemberontak tidak hanya menyerang tempat-tempat ibadah di Suriah, tapi juga masjid-masjid Syiah.
Pemberontak ISIL membakar patung-patung dan salib-salib di Gereja di Gereja Katolik Yunani di Kota Raqa dan Gereja Katolik Armenia. Sebagian besar daerah Raqa, yang terletak di Sungai Efrat, telah jatuh ke tangan pemberontak anti rezim pada Maret lalu. Pemberontak ISIL mendominasi kota dan menerapkan syariah Islam yang kuat kepada penduduk.
Badan Pengawas Hak Asasi Manusia mengutuk penyerangan melawan kebebasan beragama. Pengamat HAM Timur Tengah, Sarah Leah Whitson menyatakan penghancuran situs-situs agama memperdalam ketakutan sektarian dan tragedi di negara itu.
“Suriah akan kehilangan keragaman agama dan kekayaan budaya bila kelompok-kelompok bersenjata tidak menghormati tempat-tempat ibadah,” katanya.
Banyak situs-situs bersejarah Suriah telah hancur atau rusak dalam dua tahun terakhir. Di Kota Apamea, bekas kota Kekaisaran Roma, terjadi penjarahan besar-besaran benda-benda arkeologi. Menara Masjid di Kota Alleppo yang telah berusia 1.000 tahun hancur dalam pertempuran antara pemerintah dan pemberontak.