Semanggi,
KEPOLISIAN Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) siap mengamankan aksi unjuk rasa peringatan Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember.
“Kami akan berikan pelayanan agar unjuk rasa berjalan dengan baik sesuai ketentuan, pengunjuk rasa kita imbau untuk tidak mengganggu ketertiban lalu lintas,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (8/12).
Boy tidak menyebutkan jumlah personil yang dikerahkan guna mengamankan jalannya aksi unjuk rasa itu, namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi secara bertahap.
Perwira menengah kepolisian itu, menyatakan mempersilahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pada peringatan Hari Antikorupsi sesuai aturan yang berlaku dan menjaga ketertiban.
Hingga saat ini, Polda Metro Jaya telah menerima 10 elemen masyarakat yang menyampaikan surat pemberitahuan untuk menggelar aksi unjuk rasa Hari Antikorupsi.
Beberapa elemen masyarakat yang telah menyampaikan pemberitahuan, antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Petisi 28, Pecinta Tanah Air dan unsur kepemudaan.
Polda Metro Jaya akan memfokuskan pengamanan aksi di sekitar Istana Merdeka, Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gedung DPR/MPR RI dan Bundaran Hotel Indonesia.
“Waktu kegiatan aksinya dari pagi hingga sore hari dengan jumlah massa sekitar 500 orang,” ujar Boy.
Boy menuturkan pihaknya mengedepankan satuan pengamanan kewilayahan, sedangkan Polda Metro Jaya mempersiapkan pasukan cadangan dan kendaraan taktis termasuk pasukan Brigade Mobil (Brimob).
Polda Metro Jaya menyiapkan kendaraan taktis dan anggota Brimob yang tidak jauh dari lokasi unjukrasa untuk mengantisipasi aksi anarkis dalam kondisi tertentu.
Boy menambahkan pengamanan massa pada aksi Hari Antikorupsi memberlakukan Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa.
Anggota Polda Metro Jaya menganalisa rencana aksi Hari Antikorupsi belum terlihat ada potensi kerusuhan.
Hal itu berdasarkan hasil prediksi dari pemberitahuan yang diterima dari setiap unsur koordinator unjukrasa yang menyatakan akan menyampaikan aksi damai