Pengurus MC Terus Mengaktualisasikan Slogan Berbakti untuk Negeri


Pengurus MC Terus Mengaktualisasikan Slogan Berbakti untuk Negeri

dilaporkan: Liu Setiawan

 

Jakarta, 8 Juli 2024/Indonesia Media – Moeldoko Center (MC) kedepannya semakin mengaktualisasikan kehadiran untuk rakyat dan berbakti untuk negeri, dan bukan sekedar slogan kendatipun usianya baru tiga tahun. Pada HUT ke 3 MC, tepatnya 8 July 2024, ketua umumnya Trisya Suherman juga mendorong semangat berbakti para pengurusnya, mulai dari tingkat DPC (dewan pengurus cabang), DPD (dewan pengurus daerah) dan DPP (dewan pengurus pusat). “Usia MC ibaratnya masih ‘bayi’. Tapi kami sudah berbuat banyak, termasuk ada insiden di Hongkong, ternyata yang bersangkutan sempat kontak ke pengurus MC. Lalu MC hubungi konsulat jenderal (Konjen) RI di Hongkong, dan segera ditindaklanjuti,” Trisya mengatakan kepada Redaksi.

Insiden tersebut hanya satu dari sekian banyak contoh, kalau MC semakin mengaktualisasi kehadiran untuk rakyat. Upaya aktualisasi tersebut tidak hanya sebatas formal, tapi informal dan tidak kaku. Seperti insiden WNI di Hongkong tersebut, ternyata peran dan inisiatif pengurus MC dengan menghubungi Konjen di Hongkong tidak sia-sia. “Pada HUT ke-3, kami sudah membentuk 28 DPD dari berbagai daerah. Semangat berbakti para pengurus sama seperti panutan serta figure pak Moeldoko yang merakyat,” kata Trisya.

Di tempat yang sama, bendahara umum MC Euginia Natania melihat kegiatan social para pengurus MC terutama baksos sangat relevan dengan kondisi Bangsa dan Negara Indonesia sekarang ini. Social kemasyarakatan, terutama di tengah suasana seperti di masa pandemic covid 19 (awal tahun 2020 – akhir tahun 2023), banyak masyarakat yang sempat terkena dampak. Tapi pengurus MC sempat gelar bakti social termasuk pembagian vitamin C. “Saya fresh graduate (program S2 hukum bisnis) dan tertarik dengan semangat pengurus serta figure pak Moeldoko. Kegiatan baksosnya, sejak Indonesia masih dilanda pandemic covid sampai sekarang tetap berjalan. Kami juga punya program bantuan untuk kelompok disabilitas,” kata perempuan kelahiran tahun 1998.

Dengan terbentuknya DPD dan DPC, MC bisa semakin berperan untuk menjalankan visi dan misinya. Program bantuan hukum juga akan lebih diaktualisasikan. Seperti insiden di Hongkong ataupun seorang ibu di Jakarta yang dipisahkan oleh anaknya. Hal-hal seperti itu butuh bantuan hukum, tapi banyak yang kurang mampu secara finansial untuk bayar pengacara. “Kami coba hadir, tapi kami pilah-pilih mereka yang memang layak dapat bantuan atau tidak. Kalau mereka mampu, kami juga tidak berkenan memberi bantuan hukum,” kata alumni Merpati Pilot School di Kemayoran dan sekolah bisnis management Binus di Jakarta. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *