Dua hari yang lalu orang Arab yang bekerja di tempat di mana saya juga bekerja ngambek, saya kurang tahu mengapa dia ngambek padahal selama ini orang Arab itu di kenal orang yang enggak neko-neko, kemudian tanpa sengaja saya mendengar obrolan orang Arab itu dengan temennya, ternyata, penyebab dia sewot adalah susahnya mencari pembantu asal Indonesia.
Dulu, memang mudah bahkan mudah banget untuk mendapatkan pembantu asal Indonesia, mau pembantu resmi atau pembantu enggak resmi, pembantu resmi adalah pembantu yang memang di urus oleh agen yang terpercaya, mereka punya dokumen seperti paspor dan visa kerja. orang Arab baru dapat memperkerjakan pembantu asal Indonesia setelah mengeluarkan sejumlah uang yang cukup besar.
Bagaimana dengan pembantu yang enggak resmi, biasanya jenis pembantu ini di dapat dari ”bisik-bisik tetangga”, asal tahu aja, di Dubai ada lho, orang-orang yang bekerja sebagai calo, mereka ini tegaan banget, cilakanya lagi ada orang Indonesia yang di sinyalir terlibat dalam urusan ”jual-beli” pembantu tidak resmi ini. Parahnya lagi mereka tidak hanya ”menjual perempuan” Indonesia untuk pembantu saja malah ada juga perempuan Indonesia yang mereka jual untuk melayani laki-laki berhidung zebra.
Lantas apa hubungan sewotnya orang Arab itu dengan Jokowi?, Sebagaimana kita ketahui, untuk menjaga harkat dan martabat bangsa, Jokowi memutuskan untuk menghentikan pengiriman TKW ke luar negeri, tentu saja sebagai TKI yang saat ini sedang nguli di sebuah negara tujuan TKW saya mendukung 1000 persen keputusan Jokowi ini.
Mengapa saya mendukung?, karena saya adalah satu dari sekian banyak saksi hidup betapa mengkhawatirkan kehidupan TKW di luar negeri khususnya di timur tengah, saya pernah menyaksikan beberapa orang TKW yang sehari-harinya hanya makan kwaci untuk menyambung hidup, saya juga pernah menyaksikan seorang TKW yang hamil di luar nikah, berulang-ulang saya membaca surat kabar terbitan Abu Dhabi yang mengabarkan kelakuan oknum TKW, mereka terlibat tindakan-tindakan kriminal yang memalukan, mulai dari pencurian kartu ATM, perhiasan sampai uang rekan sendiri.
Belum lagi TKW yang memutuskan terjuan ke dunia pelacuran di karenakan keadaan, semua itu membuat saya berfikir, betapa banyak mudharatnya akibat pengiriman TKW ke luar negeri, bukan hanya mereka telah mencoreng nama baik bangsa tetapi secara tidak langsung mereka juga merusak tatanan rumah tangga di Arab.
Beberapa ulama Arab sudah mewanti-wanti betapa bahayanya perempuan asing tinggal serumah dengan para pejantan Arab, dan tidak dapat di pungkiri adanya tindakan pemerkosaan atau hubungan suka-sama suka antara pejantan Arab dengan perempuan asal Indonesia yang menjadi pembantu di rumah orang Arab.
Belum lama ini yang sempat heboh adalah hubungan ABG Arab dengan seorang pembantu asal Indonesia, mengapa ABG dan perempuan asal Indonesia tergelincir?, ini semua terjadi akibat mereka tinggal satu atap. Jadi sekali lagi saya mendukung keputusan Jokowi untuk menghentikan pengiriman TKW ke luar negeri.
Akibat keputusan Jokowi itu sudah mulai di rasakan sekarang di UEA, sehingga hari ini, tidak tanggung-tanggung sebuah koran berpengaruh di UEA membuat tulisan khusus mengenai isu ini. Sampai sekarang ini, ada sekitar 85 ribu orang Indonesia yang bekerja di Uni Emirat Arab, dan tahukah anda, 80 ribu dari 85 ribu orang itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dapatkah anda bayangkan berapa fulus yang di hasilan dari bisnis pengiriman TKW ini?
Baru tiga bulan lebih dikit Jokowi berkuasa, efeknya udah terasa sampai dapur orang Arab, asal tahu aja, selama ini yang berkecimpung dan bak bik buk di dapur orang Arab adalah pembantu asal Indonesia, semoga saja, sikap Jokowi ini segera di tindak lanjuti oleh pihak-pihak yang terkait sehingga kedepannya kita tidak lagi mendengar ada pembantu Indonesia yang diperkosa, disiksa atau harus merenggang nyawa di luar negeri.
memang sebaiknyalah TKW/TKI khususnya PRT itu di Larang dan di Hentikan di Stop dan di Bendung sebab itu sangat Mempermalukan Nama Bangsa Indonesia sendiri sebab Tidaklah Heran bilamana Negara lain selalu Melecehkan dan Menghina Bangsa Indonesia karena selalu di Pandang Rendah karena TKW/TKI itu, kalau mau mengirim Tenaga Ahli ke LN itu ya Kirim yang Benar-benar Ahli bukan Pembantu
saya setuju, kalau cuma jadi pembantu rumah tangga, ngga usah jauh2 ke timur tengah atau negara manapun. Mending kerja didalam negri saja. Pemerintah mesti menseleksi TKW, agar yang dikirim yang usia diatas 45 tahun, minimal pengalaman kerja 25 tahun jadi pembantu didalam negri. Kalau udah tua, kecil kemungkinan dilecehkan ama majikan.
PRT meski bekerja domestik dalam negeri Indonesia saja banyak yang dilecehkan, yang terutama itu Pemerintah harus Melindungi dan Menindak Pelaku Pelecehan itu sendiri meskipun dalam Negeri, kalau Dalam Negeri Tidak Diurus/Dikelola dengan Baik ya otomatis PRT mencari di Luar Negeri karena Upah yang jauh lebih besar