Bank Benih Digital Merespons Keresahan Petani Kab. Serang
dilaporkan: Liu Setiawan
Banten, 9 Oktober 2025/Indonesia Media – Pemerintah Kabupaten (Kab.) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menilai program bank benih digital seiring sejalan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di tengah capaian program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Serang, Hj. Ratu Rachmatuzakiyah dan H. Muhammad Najib Hamas.
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Yuli Saputra mengatakan, program bank benih digital itu berangkat dari keresahan para petani yang mengeluhkan kualitas benih padi yang kurang baik. “Banyak petani di Serang yang tidak punya modal beli benih, tapi mereka mau bayar ketika panen. Ketika mau beli benih di kios, kadang ada yang kadaluarsa, terlewat satu minggu. Sementara banyak penangkar benih padi disini,” Yuli mengatakan kepada Redaksi.
Awal tahun 2025, sudah mulai terpikir olehnya untuk peningkatan mekanisme mendapatkan benih padi sesuai keinginan petani menambah kapasitas produksinya. Dari hasil penelitian, 25 – 30 persen faktor penentu keberhasilan peningkatan produksi, yakni benihnya. Persoalan benih sangat signifikan pada kegiatan penanaman hingga hasil panen yang dihasilkan. Melalui bank benih digital akan diatur perbankan benih padi untuk memudahkan para petani mendapatkannya. “Saya tidak pernah studi banding untuk program Bank Benih. Saya juga tidak copy-paste literasi dari daerah lain. Hanya terpikir (oleh saya), ketika melihat proses perbankan, saya antusias menerapkan pada usaha pertanian,” kata Yuli.
Potensi dan prospek aplikasi Bank Benih, terutama banyak kegiatan penangkaran benih padi di Serang. Kalau system e-Katalog untuk pengadaan benih oleh Kementerian Pertanian (Kementan), penerapannya melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP. Hal ini sulit dijangkau petani karena factor lokasi. Petani juga tidak terlalu memahami system dengan platform e-Katalog untuk penggunaan dan transaksi. “Proses lama, petani menunggu dan menunggu. Sementara lahan pertanian sudah mulai tergarap. Sehingga saya menjembatani para penangkar benih dengan yang membutuhkan, melalui bank benih digital ini,” kata Yuli. (LS/IM)