Setelah menimbulkan pro dan kontra cukup lama, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membeli pesawat Boeing Business Jet 2 dengan harga 58 juta dolar AS atau setara dengan Rp 500 miliar lebih. Jumlah itu setara dengan harga 10.000 ruang kelas sekolah dasar.
Kepastian pembelian pesawat itu disampaikan Mensesneg Sudi Silalahi dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6). “Kami berhasil menegosiasi 58 juta dolar AS dari 62 juta dolar AS,” ujar Sudi Silalahi.
Menurut Sudi, pihaknya sudah membuat surat kepada Menteri Keuangan untuk pengadaan green aircraft. “Sudah ditandatangai persetujuannya 27 Desember 2010 yang lalu,” tambahnya.
Menurut informasi, pesawat ini akan mulai dirakit tahun 2012 dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2013.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui rencana pemerintah untuk pengadaan pesawat terbang khusus kepresidenan. Jenis pesawatnya adalah Boeing Business Jet 2 (BBJ2), dengan kapasitas sekitar 70 penumpang.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggaran pembelian pesawat ini sempat ditentang karena dianggap tidak pro rakyat kecil. Nilai pembelian pesawat itu menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), jumlah itu setara dengan 10.000 ruang kelas baru dengan asumsi biaya pembangunan sebesar Rp 50 juta/ ruang.
Namun menurut Sudi, dengan memiliki pesawat sendiri, maka negara juga akan memiliki prestise. Paling tidak bisa menjamin keselamatan dan bisa menghemat anggaran negara sekitar Rp 114,2 miliar per tahun dibanding harus mencarter.
Dia menjabarkan, jumlah anggaran carter yang disediakan selama lima tahun (2005-2009) sebesar Rp 919.677.649.675, sedangkan jumlah realisasinya sebesar Rp 813.794.347.727.
Dijelaskan, biaya carter selama lima tahun tersebut memiliki kecedenrungan yang semakin meningkat. Rata-rata anggaran pertahun yang disediakan sebesar Rp 183.935.509.935, sedangkan realisasi per tahun adalah Rp 162.758.869.545.
Dengan demikian, jumlah anggaran yang disediakan dalam waktu lima tahun adalah sebesar Rp 919 miliar atau 91.967.754 dolar AS. “Jumlah itu sudah memadai untuk membeli pesawat baru seharga 85.400.000 dolar AS,” kata nya.
Seperti diketahui, selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam berbagai kunjungan kenegaraan selalu menggunakan pesawat yang disewa dari perusahaan penerbangan Garuda Indonesia Airways. Pesawat jenis Airbus A330 dengan sejumlah variannya selalu dipergunakan Presiden SBY dan rombongan. A330-341 dan A330-300 merupakan dua varian dari A330 yang sering dipakai Presiden SBY
Related Posts
