“Kehidupan masa kini yang sangat kompetitif hanya dapat dijawab dengan kompetensi untuk mendapatkan peran berdasarkan prestasi dan karya nyata. Bukan bersandar dan bergantung kepada para senior dan orang tua,” demikian ditegaskan oleh Partogi Janpieter Samosir, pada peresmian PBB’ Professional Club di Washington DC, Jumat, 21 Mei 2010.

Peresmian Profesional Club ini diisi dengan nonton film bareng dan diskusi “Who Moved My Cheese”: Sebuah Metafora Kepemimpinan. Acara dipandu langsung oleh Partogi. Para peserta diskusi sepakat bahwa Film ini mengajarkan, pemimpin sejati selalu memberikan ruang bagi kreativitas. Pemimpin sejati tidak menempatkan diri sebagai the only agent of change, tetapi selalu mengikutsertakan orang lain. Pemimpin sejati harus cakap melukiskan daya tarik cita-citanya, mampu membangkitkan kepercayaan anggota pada kemampuan kepemimpinannya, serta sanggup memotivasi dan memfasilitasi orang-orang yang dipimpinnya untuk bersama-sama berkeringat mencapai tujuan bersama.
“Mainstream sejarah meletakkan orang Batak pada posisi yang strategis sekaligus mitologis. Orang Batak selalu dikaitkan dengan semangat juangnya yang pantang mengeluh, dan tidak bermental lembek,” Partogi menambahkan. Kekuatan orang Batak terletak pada kemampuan berpikirnya yang idealis, segar, dan tidak tumpul. Hal seperti itulah yang semestinya terus diasah dengan cara aktif dalam kegiatan-kegiatan profesional, bukan kegiatan yang membuat kita terjebak dalam arus pragmatisme dan primordialisme.(IM)















