Pelempar Telur Mendapat Penangguhan Penahanan

Tuntutan akan dicabut, jika Nasreddine Shili yang melempari menteri dengan telur meminta maaf.

“Nasreddine Shili dijatuhi hukuman lima bulan penjara, yang ditangguhkan, sementara tuduhan terhadap (juru kamera) Mourad Mehrezi dicabut,” kata pengacara mereka Koutheir Bouallegue.Kedua pria itu dituduh merencanakan tindakan agresi terhadap pejabat publik, pencemaran nama baik, penghinaan, menyerang moral publik, dan serangan ketika mabuk, yang terancam hukuman hingga tujuh tahun penjara.

Serangan telur kepada Menteri Kebudayaan Mehdi Mabrouk terjadi dalam upacara memperingati 40 hari kematian seorang seniman Tunisia, pada 16 Agustus silam. Peristiwa itu difilmkan oleh Mehrezi, yang bekerja untuk Astrolab TV.

Keduanya ditangkap beberapa hari setelah insiden pelemparan telur itu, tetapi dibebaskan dengan jaminan sebulan silam.

Mabrouk menarik gugatan terhadap juru kamera Mourad Mehrezi dengan alasan wartawan video itu hanya melakukan tugasnya. Dia juga menawarkan untuk mencabut gugatan terhadap Shili–jika dia meminta maaf.

Namun, Shili mengaku melemparkan telur tanpa maksud apa-apa, hanya “tindakan spontan”. Ia juga mengatakan, juru kamera Mehrezi tidak ada hubungannya dengan itu.

Menteri Kebudayaan Mabrouk adalah sosiolog terkenal dan independen di kabinet Islam pimpinan Ennahda.

Serangan itu dilaporkan sebagai bentuk protes terhadap menteri kebudayaan. Menteri dianggap tidak  tegas menindak ekstremes yang menggelar serangkaian serangan terhadap para seniman dengan alasan karye mereka tidak ofensif .

Ennahda sering dituduh oleh para kritikus berupaya mengekang kebebasan berekspresi. Namun, dia membantah keras itu.

Kasus ini memicu skandal bulan silam, ketika wartawan, Zied el-Heni, ditahan karena menuduh jaksa penuntut umum memalsukan bukti yang melibatkan juru kamera dalam serangan tersebut. Heni dibebaskan dengan jaminan tiga hari kemudian.