Minum Alkohol dan Hidup Bersama Tanpa Ikatan Pernikahan Alias Kumpul Kebo Diizinkan Uni Emirat Arab


Minum-minuman beralkohol dan kumpul kebo diizinkan Uni Emirat Arab (UEA).

Ada penyebab UEA izinkan minum alkohol dan kumpul kebo atau hidup bersama tanpa ikatan pernikahan untuk warganya.

Lalu, apa alasan UEA perbolehkan warganya minum alkohol hingga kumpul kebo untuk warganya saat ini?

Diketahui, reformasi hukum di negara kawasan Timur Tengah itu betujuan meningkatkan status ekonomi dan sosial.

‘Kebebasan’ hidup di Uni Emirat Arab (UEA) ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan turis mancanegara.

Demikian berita terkini yang diperoleh Warta Kota dari Dailymail.co.uk, pagi ini.

Dalam berita itu disebutkan, Uni Emirat Arab telah mengumumkan bahwa meminum alkohol dan tinggal bersama di luar nikah diperbolehkan.

Ini adalah perubahan besar-besaran terhadap hukum pribadi Islam di negara itu.

Meluasnya kebebasan pribadi mencerminkan perubahan profil sebuah negara yang telah berusaha untuk mengklaim dirinya sebagai tujuan turis, pencari keberuntungan, dan bisnis kebarat-baratan meskipun kode hukum Islamnya ketat sebelumnya memicu kasus pengadilan terhadap orang asing.

Reformasi itu bertujuan untuk tingkatkan status ekonomi dan sosial negara dan ‘mengkonsolidasikan prinsip-prinsip toleransi UEA,’ kata kantor berita WAM yang dikelola pemerintah, yang hanya berikan rincian minimal dalam pengumuman kejutan akhir pekan.

Keputusan pemerintah di balik perubahan tersebut diuraikan secara luas di surat kabar The National, yang tidak mengutip sumbernya.

Turis Israel dan Peran Amerika Serikat

tribunnews
UEA izinkan warganya minum alkohol dan kumpul kebo. Reformasi hukum untuk menarik turis dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Foto Sheikh Nahyan Mubarak Al Nahyan (69), pangeran dan menteri UEA dituduh oleh seorang wanita Inggris, Caitlin McNamara (kanan), penyelenggara festival sastra Hay di Abu Dhabi, melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada Hari Valentine 2020 lalu di pulau pribadinya. (dailymail)

Langkah tersebut mengikuti kesepakatan bersejarah yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk menormalkan hubungan antara UEA dan Israel, yang diharapkan akan membawa masuknya turis dan investasi Israel.

Kebiijakan itu juga datang saat Dubai yang bertabur gedung pencakar langit bersiap menjadi tuan rumah World Expo.

Acara berisiko tinggi itu, yang diperkirakan akan membawa kesibukan aktivitas komersial dan sekitar 25 juta pengunjung ke negara itu, ditetapkan untuk Oktober 2020 tetapi mundur setahun karena pandemi Virus Corona.

Sektor pariwisata emirat, yang menyumbang sekitar lima persen dari PDB, telah dihantam oleh penguncian global dan pembatasan penerbangan.

Perubahan tersebut, yang menurut The National akan segera berlaku, juga mencerminkan upaya para penguasa Emirates untuk mengimbangi perubahan cepat masyarakat di dalam negeri.

“Saya sangat bahagia dengan undang-undang baru yang progresif dan proaktif ini,” kata pembuat film Emirat Abdallah Al Kaabi, yang karyanya telah membahas topik-topik tabu seperti cinta homoseksual dan identitas gender.

“2020 telah menjadi tahun yang sulit dan transformatif bagi UEA,” tambahnya.

Kebebasan Alkohol dan Kumpul Kebo

Perubahan hukum itu termasuk penghapusan hukuman untuk konsumsi alkohol, penjualan dan kepemilikan bagi mereka yang berusia 21 tahun ke atas.

Meskipun minuman keras dan bir tersedia secara luas di bar dan klub di kota-kota pesisir yang mewah di UEA, individu memerlukan izin yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli, mengangkut, atau memiliki alkohol di rumah mereka.

Aturan baru akan memungkinkan Muslim yang telah dilarang mendapatkan izin untuk minum minuman beralkohol dengan bebas.

Amandemen lain memungkinkan ‘kohabitasi pasangan yang belum menikah’, yang telah lama menjadi kejahatan di UEA.

Kohabitasi adalah istilah untuk menyebutkan seseorang dewasa berlainan jenis kelamin yang tinggal serumah atau hidup bersama tanpa ikatan pernikahan.

Kamus besar Bahasa Indonesia menyebut kohabitasi adalah perihal tinggal serumah tanpa ikatan perkawinan.

Pihak berwenang, terutama di pusat keuangan Dubai yang lebih bebas, kerap melihat ke arah lain menyangkut orang asing, tetapi ancaman hukuman masih bertahan.

Percobaan bunuh diri, yang dilarang dalam hukum Islam, juga akan didekriminalisasi, The National melaporkan.

Dalam langkah untuk ‘melindungi hak-hak perempuan’ dengan lebih baik, pemerintah mengatakan akan menghapus undang-undang yang membela ‘kejahatan demi kehormatan.’

Selama ini ada kebiasaan suku-suku di UEA  yang dikritik secara luas di mana seorang kerabat laki-laki dapat menghindari penuntutan karena menyerang seorang wanita yang dianggap tidak menghormati keluarga.

Hukuman untuk kejahatan yang dilakukan untuk memberantas ‘aib’ seorang wanita, karena pergaulan bebas atau tidak mematuhi aturan agama dan budaya, sekarang akan sama untuk jenis penyerangan lainnya.

Reformasi itu terjadi sebulan pasca kurator festival sastra Hay di UEA melepaskan anonimitasnya guna menuduh Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan (69) menteri toleransi Emirat, menyerangnya.

Caitlin McNamara (32) mengklaim, pangeran teluk mencium, Sheikh Nahyan, dan meraba-raba dia saat dia pergi mengunjunginya di vila pulau pribadinya di bulan Februari 2020 untuk membahas festival sastra pertama Hay di Abu Dhabi.

Dia mengalami ‘cobaan empat jam’ di mana dia diduga menggosok payudaranya, mencoba menciumnya, menjepitnya ke tempat tidur dan meraba-raba dia.

Festival tersebut membatalkan waralaba di UEA setelah tuduhan itu dipublikasikan.

Pengacara Sheikh Nahyan membantah tuduhan McNamara.

Tetapi Crown Prosecution Service (CPS) mengumumkan, tidak ada kasus hukum yang akan diajukan terhadap menteri Emirat karena tidak memenuhi kriteria hukum yang diperlukan untuk mengajukan tuntutan.

Ada sekitar 8,4 juta mantan patriat – termasuk 250.000 warga Inggris – yang tinggal di negara yang di bawah amandemen tersebut akan diizinkan untuk menghindari pengadilan Syariah Islam tentang masalah-masalah seperti pernikahan, perceraian, dan warisan.

Pengumuman itu tak menyebutkan perilaku lain yang dianggap menghina adat istiadat setempat yang telah membuat orang asing dipenjara di masa lalu.

Baik itu seperti tindakan homoseksualitas, berpakaian silang, dan menunjukkan kasih sayang di depan umum.

Nilai-nilai Islam tradisional tetap kuat dalam persatuan tujuh kerajaan gurun pasir.

Meski begitu, Annelle Sheline, seorang peneliti Timur Tengah di Quincy Institute for Responsible Statecraft, menulis di Twitter, sebut perubahan drastis bisa terjadi tanpa terlalu banyak perlawanan populer.

Hal itu disebabkan populasi warga, terutama di kota-kota utama Dubai dan Abu Dhabi, sangat kecil.

Kira-kira 1 juta orang Emirat di UEA, negara yang diperintah secara turun-temurun lama dikritik karena penindasannya.

Penindasan tersebut terhadap perbedaan pendapat, sangat dekat dengan garis pemerintah.

Partai politik dan serikat buruh tetap ilegal.( WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Minum Alkohol dan Hidup Bersama Tanpa Ikatan Pernikahan Alias Kumpul Kebo Diizinkan Uni Emirat Arab

  1. Perselingkuhan+Intelek
    November 10, 2020 at 9:29 pm

    waw ini sih bikin si Habib Rijig Prono seneng dong, pantes si Rijig betah disono dgn menyalahkan Pemerintah Indonesia wanted dia waktu itu, dasar Habib Prono

  2. Perselingkuhan+Intelek
    November 10, 2020 at 9:31 pm

    Naik Haji bakal berlipat ganda

Leave a Reply to Perselingkuhan+Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *