buku panduan konsumen untuk hidangan laut ramah lingkungan
JAKARTA – Tahukah Anda, menikmati hidangan laut (seafood) tidak boleh sembarangan, khususnya untuk memastikan apakah sumbernya ramah lingkungan. Menurut buku panduan WWF, beberapa jenis makanan laut, seperti lobster dan kepiting, tidak terlalu aman untuk dikonsumsi.
Dalam buku panduan hidangan laut ramah lingkungan yang dibagikan WWF di Ancol, dalam acara aksi “Do Better for Earth” Minggu (25/4/2010), lobster atau udang karang termasuk makanan yang harus dihindari karena perkembangbiakkannya lambat dan sedikit. Lobster di alam bebas juga rentan terhadap overfishing atau penangkapan yang berlebihan sehingga populasinya mengalami penurunan yang serius.
Selain lobster, beberapa makanan laut yang patut dihindari adalah penyu dan telur penyu karena 
termasuk spesies yang dilindungi hukum. Adapula lumba-lumba, pari manta, hiu, tuna sirip biru dan kuning, tuna mata besar dan albakor, serta ikan kerapu.
Adapun kepiting, termasuk hewan yang harus dikurangi konsumsinya karena cara penangkapannya dinilai sangat merusak habitat, yakni dengan jaring pukat yang merusak ekosistem dasar laut dan biasa membawa tangkapan sampingan, seperti penyu dan mamalia laut. Selain kepiting, makanan laut yang patut dikurangi adalah gurita karena, selain penangkapannya berbahaya, 
pengembiakkannya lambat dan rentan overfishing. Adapula baronang, teripang, kakap, kuda laut, udang, dan telur ikan.
Oleh karena itu, saat memilih hidangan laut, ada baiknya melihat panduan konsumen untuk hidangan laut ramah lingkungan tersebut. Anda juga dapat membuka situs www.wwf.or.id/seafoodguide atau www.panda.org untuk mengetahui mana makanan laut yang patut dihindari, dikurangi, dan mana yang aman.(kompas/IM)
Related Posts
