
Osin yang juga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Bandung lebih jauh mengatakan, SMK Madani lahir dari kepedulian kepada masyarakat perdesaan agar anak-anak petani bisa bersekolah. “Warga masyarakat harus menanggung biaya transportasi mahal apabila harus menyekolahkan anak-anaknya ke SMA/SMK di Kota Cimaung atau Banjaran. Setiap harinya harus mengeluarkan tak kurang dari Rp 20.000,00,” katanya.
SMK maupun MTs Madani akan mulai dibuka pada Juli mendatang dengan membebaskan semua pembiayaan bagi para siswanya. “Khusus siswa SMK malah bisa mendapatkan penghasilan karena magangnya di peternakan domba yang sudah lama saya kembangkan,” katanya















