Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosialsedang meneliti dengan sangat serius dan intensif potensi gempa berkekuatan 8,5 SR di Selat Sunda. Demikian disampaikan Stafsus Presiden Bidang Bencana Alam dan BantuanSosial, Andi Arief, kepada Rakyat 
Bertitik tolak dari temuan itu, sebut tim yang dibentuk kantornya mencoba mendapatkan bukti otentik sedimentasi atau data lain dengan segera melakukan penelitian intensif terhadap Candi Jiwa di Bekasi, Jawa Barat. “Kita senang terhadap temuan peradaban itu. Tetapi tidak itu saja, juga harus ditemukan mengapa dan kapan candi itu terkubur. Apakah karena volkano atau megatsunami,” ujar Andi.
Dalam kesempatan itu Andi juga mengatakan, dirinya menyambut baik upaya Gubernur Jakarta Fauzi Bowo segera membuat peta mikrozonasi dan building code. Hal ini pernah direkomendasikan oleh Tim 9 yang dibentuk kantor Andi untuk membuat peta gempa baru di kawasan Jakarta dan sekitarnya. “Kita berupaya secara scientifik mengurangi resiko bencana dengan menemukan jejak gempa di zaman purba. Apa yang terjadi di Jepang menjadi pelajaran bersama. Masyarakat harus bahu membahu membantu Pemda, BNPB, BMKG dan lain-lain. Tidak perlu panik,” masih katanya.
Dia juga berpesan agar temuan ini dicatat dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda. Dengan demikian, konstruksi yang dipersiapkan untuk jembatan itu dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menahan gempa di atas besaran yang diperkirakan itu.(rakyatmerdekaonline/IM)















