Terapis Indonesia di LN Lebih Unggul Dibanding Negara Lain


Terapis Indonesia di LN Lebih Unggul Dibanding Negara Lain

dilaporkan: Liu Setiawan

 

Jakarta, 20 September 2025/Indonesia Media – Perusahaan jasa layanan operator spa professional, terutama woman and woman masih melihat prospek pasar di luar negeri (LN), terutama kekhasan treatment penggunaan tangan terapis memberikan relaksasi atau terapeutik, yang bisa meliputi pijat, pembersihan dan lain sebagainya. “Sedari dulu, terapis Indonesia masih sangat dicari di luar negeri terutama UEA (Uni Emirat Arab), negara-negara di Teluk Persia seperti Bahrain, Oman dan lain sebagainya. Kekhasan treatment dengan filosofi caring is a part of therapy,” kata Usi, dari salah satu perusahaan operator spa, anggota Gabungan Penyuplai Hotel dan Restoran Indonesia (GPHRI).

 

Beberapa perusahaan layanan operator spa profesional menyasar konsumen di hotel, villa, dan apartemen. Salah satunya, perusahaan yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Perusahaan juga memiliki pabrik kosmetik dan pusat pelatihan dan penempatan di luar negeri. Dengan jasa layanan profesional, manajemen spa yang terampil dan team yang baik, perusahaan tumbuh pesat dengan pembukaan cabang di luar negeri, termasuk UEA. “Kami memberikan pelatihan kepada peserta spa terapis untuk dalam dan luar negeri. Salah satunya bagaimana memberi sentuhan yang pas, bisa bikin pelanggan rileks ketika kakinya mulai dipegang (terapis). Keramahan terapis Indonesia terutama asal Bali, di luar negeri sudah sangat dikenal melebihi keramahan terapis Myanmar, Filipina, Vietnam. Ibaratnya paket layanan senyum (terapis) dan sentuhan langsung memberikan energy untuk pelanggan,” kata Usi saat ditemui di booth GPHRI di ICE BSD.

 

Kondisi pasar jasa layanan spa akhirnya berdampak pada gaji terapis dan tarif. Rata-rata terapis Indonesia menuntut gaji lebih tinggi dibanding Myanmar, Filipina, Vietnam. Terapis Indonesia rata-rata mendapat gaji sebesar 2500 Dirhm atau sekitar 680 US$. Sedangkan negara lain sekitar 1800 Dirhm, setara 500 US$. Hal ini juga yang menjadi kendala terutama untuk perusahaan jasa layanan operator spa profesional di luar negeri. “Akhirnya kami bersaing untuk pasar luar negeri terutama UEA. Terutama tahun 2015 – 2016, permintaan jasa spa tinggi, pasar ramai. tapi awal tahun 2020, tutup karena covid. Saya juga memutuskan pulang ke Indonesia,” kata Usi yang dipercaya sebagai manager operasional perusahaan.

 

Di sisi lain, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau KP2MI belum mengakomodir hal-hal terkait perlindungan dan pemberdayaan tenaga terapis di luar negeri. Misalkan masalah asuransi yang seharusnya bagian dari kemanfaatan tenaga terapis, terutama kecelakaan kerja dan kematian. Selama ini, tenaga terapis yang akan ditempatkan di luar negeri belum dibekali asuransi dengan kemanfaatannya. Perusahaan yang sudah menyiapkan terapis untuk berangkat ke negara tujuan harus melewati berbagai proses termasuk perizinan, asuransi dan lain sebagainya. “BPJS pekerja migran khususnya untuk terapis belum jelas. Asuransinya hanya efektif pada saat pemberangkatan dan kepulangan. Tapi ketika mereka sudah sampai di negara tujuan, kami masih harus urus asuransi disana. Beberapa hari yang lalu, saya juga sempat dipanggil KP2MI, untuk penjelasan ketentuan yang baru. Tapi kami masih bingung,” kata terapis perusahaan operator spa Maven Spa. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *