Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengemukakan, anggota DPR saat ini sedang berpacu dengan waktu.
Dilema terjadi antara menuntaskan tugas sebagai wakil rakyat atau berjuang memenangkan pemilu legislatif (Pileg) 9 April.
“Dilema ini akhirnya menyandera para caleg yang nota bene anggota dewan memilih turun ke daerah pemilihan (Dapil) dan menyapa konstituennya. Turun ke dapil makin intensif karena Pileg tinggal menghitung hari,” kata Siti di Jakarta, Jumat (7/3).
Ia diminta tanggapannya terkait keberadaan anggota DPR sekarang yang sibuk kampanye agar terpilih lagi daripada mengurus negara.
Akibatnya sejumlah UU krusial seperti RUU Pertanahan, RUU Pilkada, dan RUU KUHP-KUHAP terbengkalai.
Siti menjelaskan akibat dari kondisi tersebut adalah beberapa RUU terkatung-katung karena rapat-rapat panitia kerja (Panja), tim perumus (Timus) tak quorum. Lantas, apa yang bisa diharapkan rakyat dari kinerja Dewan yang super lelet itu?
Achievement atau hasil kinerja apa yang bisa dipamerkan ke publik ketika sebagian besar mereka mencalonkan kembali?
Menurut Siti, inilah ironi wakil rakyat yang tak lagi menggunakan nurani dan empati dalam menjalankan tugasnya. Minta dukungan rakyat tapi pada saat yang bersamaan mengorbankan nasib rakyat.
“Semoga rakyat sadar realita ini sehingga mereka memilih wakil-wakilnya yang amanah untuk duduk di periode 2014-2019,” tuturnya.
DPR cuma makan GAJI BUTA…..
Memang malas kyknya perlu ada larangan nyalon lagi bagi anggota DPR yg kinerjanya gak baik. Bor
sibuk Kampanye bagaimana melakukan Tugas Korupsi
yg gituan sih diracun aja biar pd mampus,kerjaan cuma nipuin rakyat doang