SAHABAT SAYA KRISTENI
“ Binatang !!! Tadi saya usir dia dengan senapan supaya pigi( pergi ) ..” Kristeni mengatupkan
tangannya yang sedikit bergetar , sementara itu matanya menyorot tajam ,ada kebencian dan
kepedihan disana, matanya sedikit berkaca-kaca. Saya hanya bisa menghela nafas panjang. tanpa
berkata apa-apa saya menepuk-nepuk pundaknya sambil memberikan dia segelas air dingin. Saya tidak
kebayang bagaimana bisa seorang anak mengejar papa sendiri dengan senapan.
Saya kira karena keluarganya yang broken home,membuat dia menjadi anak yang suka membangkan
dan melawan guru. Dia dan kedua adik perempuannya termasuk anak baru di sekolah kami, SMP Negri
1 Biak. Kabarnya ibunya yang berdarah Ambon, mempunyai jabatan yang cukup tinggi di Tembagapura,
namun saat itu mereka sekeluarga terpaksa harus ke Biak untuk urusan perceraian. Domestic
violence,papanya suka mukul ibunya.
Atas belas kasihan dari kantor pengadilan mereka sekeluarga diijinkan untuk menempati sebuah
ruangan kosong di kantor pengadilan Biak. Karena tahu begitu, saya sering ajak main ke rumah sekalian
makan. Sebagai satu satunya anak laki dan yang paling tua, dia menjadi pelindung dan tumpuan harapan
ibu dan kedua adiknya. Seperti kejadian siang tadi, papanya muncul entah terjadi apa Kristeni tidak
perinci ,tapi yang jelas dia usir papanya dengan senapan. Karena tabiatnya yang keras,hampir tidak ada
orang yang bisa menasehati dia, tapi for some reason dia mau mendengarkan saya. Saya mencoba
mengarahkan dia kearah positive,salah satunya dengan mengikuti aturan sekolah, yang mewajibkan
semua murid hadir diupacara penurunan bendera disekolah.
“Teni..kita ikut upacara penurunan bendera yok.” Sahut saya. DIa mengangguk dengan patuh.
”Iya.!.Saya pulang dulu, ganti baju ..nanti ketemu disekolah.” Rupanya itu adalah kata-kata dia yang
terakhir. Karena dalam perjalanan ke sekolah untuk ikut upacara bendera dia tewas ditabrak mobil,
tabrak lari.
Jantung saya berdebar-debar ketika mendengar berita kematian Teni . Saya lansung berangkat ke
Rumah sakit untuk melihat apakah ada yang bisa saya bantu. Dan seperti yang saya duga,sahabat saya
Kristeni terbujur kaku ditangisi kedua adiknya, namun ibunya duduk dengan tenang di sebelah
kepalanya. Mata saya basah ,namun ibunya tidak menangis ,dengan pandangan tajam dia memandang
mayat anaknya , mulutnya berkomat kamit, “Kristeni bangkit …!!!! bangkit ..buka matamu nak !
Bangkit”
Malam itu saya mimpi. Saya sedang makan malam diruang makan, dan saya melihat Kristeni mengintip
di pintu luar yang gelap sambil senyum senyum dan melambai lambaikan tangan… Saya bilang “ Kristeni
masuk..disini terang..di luar gelap…masuk ! “ Tapi dia tidak berkata apa-apa. Cuma senyum senyum
sambil melambai lambaikan tangan.
Ada rumor yang mengatakan bahwa papanyalah yang menyuruh orang untuk menabrak anaknya,benar
atau tidak saya ndak tau. Saya diberitahu bahwa mereka semua berangkat ke Jakarta dengan mayat
Kristeni untuk dimakamkan di pekuburan keluarga. Saudara perempuan ibunya yang lumayan tomboy
terbang dari Jakarta untuk mengurus mereka.
Ditengah tengah suasana haru tantenya itu tiba tiba bangkit berdiri. Tangannya menunjuk ke papa
Kristeni yang baru datang dan berdiri dipintu masuk “Keluar.!!!! Buat apa kau disini..” Teriak dia sambil
bangkit berdiri, matanya melotot dan dia menyambar sebuah gunting mencoba untuk menikam. Kita
semua gempat,beberapa orang bangkit untuk meleraikan, sementara itu papanya berlari pergi. Namun
semua keributan itu tidak mempengaruhi ibu Kristeni yang duduk disebelah kepala peti mati, rambutnya
acak acakan ,matanya kosong..dan mulutnya berkomat kamit..”Kristeni dalam nama Yesus bangkit nak!
Bangkit ! “
Setelah 4 bulan keberangkatan mereka ke Jakarta, tiba tiba saya mendapat kartu post yang berasal dari
adik perempuan Teni, Adelle. Coretan tangan yang terkesan keburu buru.
“Kaka Butce kita semua baik..puji Tuhan.. Tuhan luar biasa…! Kami yakin Kristeni tidak mati…jadi setelah
seminggu… kami pergi kekuburannya…dan menyuruh supaya kuburannya digali… untuk
membuktikannya . Dan benar…peti matinya dibuka…..Kristeni ada disana dan dia tersenyum !!!” Mata
saya melotot..Hah? yang benar? Saya baca sekali lagi..sementara bulu kuduk saya merinding walaupun
udara cukup panas. ”Hah ? apa benar atau apakah si Adelle ikut-ikutan terganggu jiwanya? Saya
mengerti kalo itu dari ibunya..tapi ini dari adiknya…Apakah Kristeni benar-benar bangkit?
Saya tidak mendengar apa apa lagi dari mereka . Sampai setahun kemudian. Saya baru pulang kebaktian
malam,ketika diberitahu pegawai kalau ada yang cari saya di depan. Ada seorang ibu yang berbaju
seadanya dengan kaki telanjang dan tangan yang menjijing sepatu, saya lansung kenali sebagai ibu
Kristeni. “Oh? Tante..? Kapan datang ? Ayo masuk…” Dia tidak ngomong apa apa,,namun dia
memandang saya dengan tajam, sementara itu kedua tangannya meraba muka ,terus lengan dan kaki
saya. “ Kamu seperti kristeni…nak .! saya khusus datang dari Jakarta untuk ketemu kamu…!
Terimakasih. Butce..kamu teman yang baik” Sejenak saya salah tingkah, ndak tau mau ngomong apa,
akhirnya saya mengangguk “Iya..silahkan masuk tante..” Saya merasa trenyuh sekali, saya tahu betapa
dalam cintanya pada anaknya itu.
“Butce..Tuhan itu ajaib..Kristeni tidak mati..!!!.Saya tidak percaya ..dia mati jadi kuburnya kita buka dan
benar Kristeni tersenyum..! Butce Tuhan menyuruh kita supaya tidak boleh menggunakan benda apapun
yang dari logam, lihat baju saya semuanya pakai kancing..tidak boleh ada resliting..” Saya terdiam , agak
bingung dimana ada ayat alkitab bilang ndak boleh pakai logam..Dia tunjukkan ayat bahwa Yesus
memerintahkan murid muridnya untuk pergi berdua berdua dan tidak boleh mebawa pundi pundi
uang..yang diartikan oleh dia sebagai logam..Saya mengangguk-angguk..lebih baik jangan berdebat.
“Tante nginap di hotel Irian ya? Saya antar ya” sahut saya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul
9.30 pm.Saya tidak mau terlalu malam karena jalan kearah sana cukup gelap dan melewati banyak
pohon pohon. Udara semakin dingin dan gelap, sepanjang jalan banyak pohon pohon besar yang kita
lewati. Beberapa rumah penduduk terlihat sudah memasang pohon natal dirumah mereka. Tiba-tiba
mama Kristeni bilang, “..Butce ..liat..! itu Kristeni, dia lagi duduk diatas bioskop .Dia melambai lambai
tangan kepada.kita ! Dengan suara hampir tidak bisa keluar saya mengiyakan “Iya tante.iya ..saya tahu
.” Saya tersenyum ,sebutir air menetes dari mata saya, “Selamat jalan sobat..selamat jalan
Kristeni..selamat hari natal”
Kisah nyata atau cerpen?