Suasana menjelang Pilgub DKI Jakarta kian memanas setelah calon petahana Basuki Tjahaja Purnama mengumumkan maju dari parpol. Partai Gerindra menyiapkan Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandi Uno untuk Pilgub DKI Jakarta, sementara suara dukungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini semakin kencang terdengar.
Ahok, sapaan Basuki, mengaku mereka bukanlah lawan terberat buat dirinya. “Sebab lawan terberat adalah saya sendiri,” katanya Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (1/8).
Mantan Bupati Belitung Timur kembali menegaskan, dia justru senang semakin banyak orang pintar yang punya niat membangun Jakarta lebih baik.
“Ini akan mendorong kepala daerah di seluruh Indonesia, kalau dia pengen jadi gubernur DKI, pasti dia akan bekerja baik melayani rakyatnya,” tutur Basuki alias Ahok.
Meski demikian, dia sadar kehadiran pesaing membuat dirinya dibanding-bandingkan. Biasanya, kata Ahok, suara pro dan kontra paling kentara terlihat media sosial. Namun dia optimis orang yang bekerja dengan baik pasti akan didukung
“Rakyat mau dukung yang kerjanya nyata. Jadi kita politisi kan punya stigma jelek dulu. Sudahlah kalau enggak didatangi partai, partai enggak akan datangin kita. Kalau kita enggak ada mahar, padahal semua partai enggak pakai mahar kok. Tergantung kamu laku atau enggak,” bebernya sambil mencontohkan saat Pilgub DKI 2012 lalu.
“Dua partai ini merasa butuh untuk mempertontonkan kepala daerah yang terbukti, enggak pakai mahar. Cuma kampanyenya emang perlu kumpulkan uang ini kan, makanya sekarang kita coba lebih berani lagi nih. Kampanye kita suruh orang beli baju. Hadir kampanye bayar, nah ini kan sesuatu yang baru. Terus orang sudah nyumbang KTP, bukannya dikasih duit malah disuruh nyumbang lagu. Ini kan sesuatu yang baru. Ini menarik, suatu kemajuan. 71 tahun merdeka kita sudah maju secara demokrasi,” pungkas Ahok.( Mdk / IM )