Mereka menolak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.
Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus berlanjut hingga berujung bentrok, Rabu 19 November 2014. Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian itu berlangsung di depan gedung Phinisi eks Kampus Universitas Negeri Makassar Gunung Sari, di Jalan Pettarani Makassar.
Aksi saling serang dengan lemparan batu dan bom molotov mewarnai bentrokan yang berlangsung selama tiga jam. Polisi sempat kewalahan, saat memukul mundur para pengunjuk rasa, yang sebelumnya memblokir seluruh ruas jalan di Jalan Pettarani Makassar sejak siang tadi.
Dalam bentrokan ini, beberapa mahasiswa mengalami luka terkena batu, dan mengalami perih mata akibat terkena peluru gas air mata. Tak hanya itu, seorang mahasiswa ikut terbakar saat melempari polisi dengan bom molotov, di Jalan Raya Pendidikan yang tak jauh dari lokasi bentrokan.
Sementara itu, bentrokan juga berdampak hingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 5 kilometer dari arah jembatan layang, di Jalan Urip Sumiharjo. Kini, bentrokan berhasil mereda setelah puluhan aparat pasukan huru hara dari TNI diterjunkan ke lokasi.
Aparat gabungan Polisi dan TNI masih berjaga jaga di sekitar lokasi, guna mengantisipasi bentrokan susulan di Jalan Pettarani.
Ratusan mahasiswa dari sejumlah Fakultas di Universitas Negeri Makassar kini tengah berdialog dengan Pangdam VII Wirabuana terkait penolakan harga BBM yang dinilai menyengsarakan masyarkat.
Mahasiswa bukannya Belajar dengan Benar dan Tuntut Ilmu yang Berguna bagi Negara dan Bangsa, bukannya Demo yang Menyebalkan untuk Rakyat dan Warga, maka sampai Bentrok juga antara Warga dan Mahasiswa