Kemenkes, FIMA Kalbe Sambut Kunjungan Delegasi Badan Pengawasan Obat & Makanan Guangxi Tiongkok
Jakarta, 26 Juni 2019/Indonesia Media – Kementerian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melihat rencana partisipasi pada acara konferensi internasional bidang farmasi di provinsi Guangxi bisa sinergis dengan penyusunan MoU (memorandum of understanding) kerjasama kedua negara, Indonesia – Tiongkok mengenai technical arrangements in clinical science and medical devices. “Mungkin (partisipasi pada konferensi) dan kedatangan delegasi (Badan Pengelola, Pengawasan Obat & Makanan, Guangxi) beraudiensi dengan Kemenkes bisa mendorong penguatan dan kesempatan kerjasama, khususnya bidang farmasi,” Direktur Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Farmalkes Kemenkes Dita Novianti Sugandi mengatakan kepada redaksi Indonesia Media.
Kemenkes menerima Delegasi untuk diskusi panjang lebar mengenai aspek pengawasan obat dan makanan, serta kefarmasian. Delegasi terdiri dari lima orang, antara lain Wen Dongxu (ketua Delegasi), Lu Bing Wu, Huang Jie, Yao Lin, Ou Junjun. Sementara Kemenkes, Dita Novianti didampingi oleh beberapa staf dan pejabat Biro Kerjasama Luar Negeri Kemenkes. Acara pertemuan berlangsung di lantai delapan, Direktorat Farmalkes (Kefarmasian dan Alat Kesehatan) gedung Blok A Adhyatma Kuningan Jakarta Selatan. Pada hari yang sama, Delegasi juga berkunjung ke pabrik perusahaan obat dan farmasi, Kalbe (PT Finusolprima Farma Internasional/FIMA) di Bekasi, Jawa Barat.
Draft MoU Kerjasama sudah disampaikan tapi respons dari pemerintah Tiongkok belum sampai tahap final. Kemenkes berharap draft MoU Kerjasama bisa segera difinalisasi bertepatan dengan rencana kehadiran peserta Kemenkes pada konferensi internasional di Guangxi pada September 2019 mendatang. “Kementerian Kesehatan hanya menangani aspek regulasi. Untuk aspek pengawasan, ada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Ada juga balai-balai BPOM di berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pelayanan,” tegas Dita Novianti
Di tempat yang sama, Direktur Badan Pengelola, Pengawasan Obat & Makanana Guangxi) Wen Dongxu berharap partisipasi pejabat Kemenkes pada konferensi pada September mendatang. Indonesia dengan segala potensinya terutama jumlah penduduk sangat diutamakan, termasuk kesempatan menyampaikan kata sambutan. “Kami hadir di Kemenkes, beraudiensi dan tentunya menyampaikan undangan (konferensi). Kami juga sudah menyampaikan kepada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Konferensi sangat strategis, dan akan dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai negara di dunia terutama ASEAN,” Wen Dongxu mengatakan kepada Redaksi Redaksi Indonesia Media.
Undangan sudah disampaikan jauh-jauh hari, tepatnya Pebruari 2019. Sehingga kedatangan Delegasi Guangxi juga perlu mendapat masukan khususnya mengenai aspek pengawasan obat dan makanan, serta industry farmasi. “Kerjasama bidang (industry) farmasi ke depannya sangat dibutuhkan. Sehingga konferensi tahun ini merupakan ke 16 (enam belas) kali. Setiap kali penyelenggaraan konferensi (farmasi) di Tiongkok, kami selalu mengundang peserta asal Indonesia. Karena Badan Pengawasan Obat & Makanan di Guangxi juga punya otoritas untuk mengawasi seluruh peredaran obat dan makanan di berbagai provinsi di Tiongkok,” tegas Wen Dongxu.
Di tempat berbeda, Direktur FIMA Kalbe Muh. Sumarno bersama management menyambut hangat delegasi Guangxi. Sumarno yakin bahwa setiap kali kunjungan industry obat dan kefarmasian dari dalam dan luar negeri pasti memberi manfaat. Kunjungan delegasi Guangxi juga diyakini memberi manfaat, selain untuk pencitraan perusahaan PT FIMA Kalbe, juga kerjasama. Kalbe juga membuka pintu kalau seandainya ada bahan baku asal China yang bisa dimanfaatkan untuk produk obat. “Kunjungan client, termasuk pengelola rumah-rumah sakit sangat bermanfaat. Kita bisa tunjukkan bahwa produk obat FIMA yang dibuat dengan kualitas yang terjamin. Mereka bisa langsung melihat proses produksi, ketersediaan sarana prasarana, SDM (sumber daya manusia) terutama para ahli farmasi lulusan berbagai universitas ternama di Indonesia. Sehingga kami antusias menyambat delegasi Guangxi,” Muh. Sumarno mengatakan kepada Redaksi Indonesia Media.( SL / IM )