Tiga jam lebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin melakukan pertemuan empat mata di Istana, Senin (22/12). Tak ada yang tahu apa yang dibahas oleh kedua pemimpin negara itu. Namun Jubir Wapres, Masduki memastikan pembahasan menyangkut isu strategis.
Sejak pekan lalu, kabar Jokowi akan melakukan perombakan kabinet memang berhembus amat kencang. Seorang sumber dari partai pemerintah mengakui kabar reshuffle ini.
Setidaknya, ada enam kursi menteri yang bakal diganti oleh Jokowi. Dua menteri yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Sosial, sudah tentu tujuan utama presiden setelah dua menterinya ditangkap KPK karena kasus suap.
“Mensos Risma, KKP Wahyu Sakti Trenggono,” kata seorang anggota DPR dari partai pemerintah ini membocorkan, Senin (22/12) malam.
Nama Risma memang sudah bocor sejak pekan lalu. Namun Wahyu belum terdengar, dia merupakan wakil menteri pertahanan.
Posisi selanjutnya yakni Menteri Agama, yang kabarnya bakal diisi oleh Yahya Cholil Stakuf. Berikutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, disebut-sebut bakal diisi oleh Sandiaga Uno.
“Gerindra lepas dari KKP,” bisik sumber itu. Seperti diketahui, Edhy Prabowo perwakilan Gerindra di KKP tertangkap KPK dalam kasus suap ekspor bayi lobster.
Menkes Budi G Sadikin
Kemudian kursi Menteri Kesehatan, tak lagi dijabat oleh Terawan Agus Putranto, melainkan diemban oleh Budi G. Sadikin. Budi saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Terakhir, Menteri Perdagangan, akan diisi oleh M Luthfi. Dia baru tiga bulan lalu dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi duta besar RI untuk Amerika Serikat.
Hingga kini, masih terus mencoba menghubungi nama-nama yang disebut di atas.
Sementara PKB mengakui kabar akan ada enam pos menteri yang bakal kena reshuffle. Namun, Ketua DPP PKB, Faisol Riza menolak menyebut nama.
“Saya dengar ada 6 posisi (reshuffle),” ujar Faisol Riza saat dikonfirmasi, Senin (21/12).
Jumlah ini tentu bisa berubah. Terkait siapa yang akan dicopot, Faisol menyebut kemungkinan yaitu menteri terkait percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
“Akan ada 2 posisi yang akan diganti juga terkait percepatan vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi,” terang dia.
Sementara para relawan Jokowi telah menangkap sinyal reshuffle. Bahkan Jokowi telah lebih dulu mengumpulkan mereka. Meskipun, tidak membahas secara spesifik soal perombakan kabinet.
Bahkan Jokowi telah melakukan pertemuan dengan sejumlah relawannya. Para relawan menangkap sinyal reshuffle itu.
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer menyebut pada pertemuan terakhir Presiden Jokowi memberi kode segera terjadi reshuffle. Terlihat bahwa berkali-kali Jokowi marah dan menyebut bahwa nama menteri bakal direshuffle sudah di atas meja.
“Itu kan bahasa kode dan kita paham itu,” ujar Noel, sapaan akrabnya,
Kapan Reshuffle?
Ada catatan menarik dari dua pergantian susunan kabinet sebelumnya. Keduanya terjadi tepat di hari Rabu Pon dalam Penanggalan Jawa. Kini, Rabu Pon akan jatuh pada tanggal 23 Desember 2020. Dua hari lagi.
Catatan merdeka.com, dua kali Rabu Pon yang dipakai Jokowi untuk melakukan reshuffle yakni pada Rabu, 12 Agustus 2015. Saat itu, Jokowi mengganti enam posisi menteri.
Tiga di antaranya menteri koordinator, yakni Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menko Polhukam), Rizal Ramli ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Darmin Nasution menjadi Menteri Koordinator Perekonomian.
Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya. Pelantikan kabinet baru dilakukan pada Rabu 27 Juli 2016 yang juga bertepatan dengan Rabu Pon. Saat itu, Jokowi merombak 13 posisi menteri. Sri Mulyani yang sedang menjabat sebagai Direktur Bank Dunia diminta untuk menjabat Menteri Keuangan RI. Selain itu, Jokowi juga menunjuk Muhadjir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Sebagai informasi, Jokowi lahir pada 21 Juni 1961. Berdasarkan Kalender Jawa, tanggal tersebut merupakan hari Rabu Pon. Banyak yang mengaitkan hal tersebut dengan keputusan politik Jokowi. Benarkah demikian?
“Iya itu kan menurut penasehat spiritualnya, namun secara logika memang perlu pengisian kursi dua menteri itu. Segalanya akan segera masuk APBN 2021, supaya si menteri yang ditunjuk itu punya persiapan atau waktu yang baik sebagai pengurus anggaran 2021,” kata Politikus PDIP Hendrawan Supratikno, Senin (21/12).
“Intinya kalau waktu reshuffle-nya kapan, terserah Pak Presiden. Saya sendiri juga tidak tahu, yang tahu hanya presiden dan lingkaran terdekatnya,” tegas Hendrawan.( Mdk / IM )