Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengkritik sikap Presiden Joko Widodo dalam menanggapi beredarnya rekaman percakapan yang diduga Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Menurut Mamit, Jokowi harus segera turun tangan dalam skandal percakapan yang diduga membahas bagi-bagi jatah saham tersebut. “Presiden memang harus ikut turun tangan.
Dia harus membuatnya semuanya lebih clear, sekarang kan masih abu-abu,” kata Mamit, dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (1/5/2018). Mamit melanjutkan, memasuki tahun politik, semua isu bisa dibuat jadi “barang panas”.
Setelah kemunculan rekaman itu, di tengah masyarakat kini bermunculan banyak persepsi. Jokowi diminta tidak membiarkan persepsi yang muncul semakin liar. “Kalau dibiarkan begitu saja, persepsi masyarakat bisa bertanya dengan kinerja Jokowi.
Ini bisa memberatkan PLN dan Pertamina,” kata Mamit. Baca juga: Beredar Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN soal Bagi-bagi Saham, Ini Tanggapan Kementerian BUMN Sejak Jumat (27/4/2018), beredar potongan percakapan antara Rini dan Sofyan Basir.
Kementerian BUMN membantah percakapan itu soal bagi-bagi saham. Namun, Kementerian BUMN mengakui ada percakapan antara Rini dan Sofyan dalam konteks yang berbeda dari potongan percakapan yang disebarkan itu.
Menurut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Rini dan Sofyan memang pernah berdiskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina. Adapun diskusi itu sudah terjadi setahun yang lalu. Dalam diskusi yang dia maksud, Rini dan Sofyan memiliki tujuan serupa, yakni memastikan investasi itu bisa memberi manfaat maksimal pada PLN, bukan malah membebaninya.
“Percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Dirut PLN Sofyan Basir dalam memastikan bahwa sebagai syarat untuk PLN ikut serta dalam proyek tersebut adalah PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan,” ujar Imam.
Sementara itu, Rini menegaskan akan menuntut penyebar rekaman pembicaraan antara dirinya dengan Sofyan. Jokowi hingga saat ini enggan berkomentar soal rekaman tersebut. Saat ditanya mengenai rekaman Rini dan Sofyan yang belakangan marak beredar di media sosial, Jokowi hanya menjawab singkat dan menyudahi sesi wawancara.
“Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas,” kata Jokowi lalu langsung pergi meninggalkan wartawan.( Kps / IM )
semakin keras kerjanya KPK maka semakin canggih juga para Koruptor bekerja melakukan aksinya, jadi Korupsi kagak pernah akan musnah di Bumi Indonesia