Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Jumat (8/7). Adapun Shinzo Abe wafat usai ditembak saat tengah berkampanye.
“Izinkan saya untuk menyampaikan belasungkawa terdalam kami atas kematian tragis mantan PM Abe Shinzo dari Jepang,” kata Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi.
Dalam cuitannya, Jokowi juga mengunggah fotonya bersama Shinzo Abe yang sedang berjabat tangan. Dia menyampaikan akan terus mengenang kontribusi Shinzo Abe dalam memperkuat kerjasama Indonesia-Jepang.
“Kami akan selalu mengingat kontribusinya dalam memperkuat kerjasama Indonesia-Jepang,” ucap Jokowi.
Jokowi juga mendoakan agar keluarga Shinzo Abe dan masyarakat Jepang diberi kekuatan dalam menghadapi masa sulit ini.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dalam usia 67 tahun setelah ditembak pagi tadi ketika tengah berpidato di Kota Nara. Demikian dilaporkan stasiun televisi NHK mengutip sumber di Partai Demokratik Liberal.
Abe terjatuh ketika sedang berpidato di Kota Nara sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Dia juga berdarah karena luka tembakan di punggungnya, kata stasiun televisi NHK.
Menurut seorang pejabat faksi Abe di Partai Demokratik Liberal, dia ditembak di bagian dada dan langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Polisi sudah menangkap seorang pria diduga akan melakukan pembunuhan dan menyita sebuah senjata api.
Abe tiba di Nara dari Bandara Haneda via Bandara Osaka untuk memberikan pidato kampanye guna mendukung kandidat partainya jelang pemilu majelis tinggi parlemen Ahad mendatang, kata NHK, seperti dilansir laman CNN, Jumat (8/7).
Dia dijadwalkan akan mengunjungi Kyoto setelah dari Nara kemudian ke Saitama yang berdekatan dengan Ibu Kota Tokyo.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam kondiri kritis setelah ditembak pagi tadi.
“Dokter sedang berusaha menyelamatkan nyawanya,” kata Kishida, seperti dilansir laman CNN, Jumat (8/7).
Penembak Shinzo Abe Mantan Anggota Pasukan Bela Diri
Tersangka penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang, menurut sumber di pemerintahan.
Abe tak sadarkan diri setelah pagi tadi ditembak seseorang ketika berpidato di Kota Nara di Jepang bagian barat menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini. Abe kemudian meninggal karena pendarahan luar biasa. Demikian dilansir laman Antara mengutip Kyodo, Jumat (8/7).
Si tersangka, Tetsuya Yamagami, ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian.
Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.
Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.
Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar, kata kepolisian.
Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.
Saat dibawa ke rumah sakit, Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.
Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas.
“Kami mengutuk keras aksi ini,” kata juru bicara pemerintah itu.
Abe merupakan pemimpin Jepang dengan masa jabatan terlama setelah menjabat dari 2006 hingga 2007 dan kemudian dari 2012 sampai 2020.
Ia kemudian mengundurkan diri karena menderita penyakit usus kronis.( Mdk / IM )