Selasa, 15 Juli 2014 | 20:10 WIB
JAKARTA, – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mempertanyakan tujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghubungi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik. Pada Jumat (11/7/2014) lalu, Presiden menghubungi Ketua KPU melalui telepon. Ia mengingatkan KPU dan Badan Pengawas Pemilu agar tetap menjaga independensi.
“Itu apa maksudnya? Itu kan bisa menimbulkan anggapan orang. Apa pula maksudnya dimasukkan ke Youtube?” ujar Jimly di Kantor DKPP, lantai 5 Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).Menurut Jimly, sebagai presiden, SBY sah-sah saja mengecek kerja KPU. Tetapi, langkahnya mengunggah di Youtube dengan akun pribadi, bisa menimbulkan anggapan apa yang dilakuannya atas nama individu.”Kalau pribadi, jangan-jangan itu ketua partai. Nanti menimbulkan salah paham,” kata Jimly. Jimly juga mengingatkan KPU agar berhati-hati dalam bertindak. Tindakan penyelenggara pemilu saat ini bisa menimbulkan kecurigaan. Penyelenggara pemilu tidak boleh diintervensi atau pun memberi kesan diintervensi. “Itu soal etika juga. Bukan hanya soal independen, tapi juga harus kelihatan independen,” kata Jimly. Ia menekankan, DKPP memiliki wewenang untuk memecat penyelenggara pemilu, bahkan Ketua KPU atau Ketua Bawaslu, jika terbukti melanggar etika. “Ini peringatan ya. DKPP bagaimana pun diberi wewenang. Bukan hanya KPU Kota. Ketua KPU, Ketua Bawaslu bisa diberhentikan kalau terbukti melanggar kode etik. Jadi enggak boleh main-main!” tegas Jimly. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunggah video saat dirinya menelepon Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik. Husni mengatakan, komunikasi itu merupakan inisiatif presiden yang memberi sejumlah saran terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. “Inisiatif menelpon dari Presiden. Saya cuma menerima telepon, mendengarkan apa yang disampaikan dan memberi respon apa yang dimaksud dari pembicaraan Presiden,” ujar Husni di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).
SBY mau ikutan Curang juga sih Rupanya !!! betul Jimly usut Terus Keurangan dalam Piplpres 2014 ini agar Rakyat Indonesia mengalami Demokrasi yang sebenarnya, jangan tunggu Rakyat Amarah !!!