Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menceritakan, bagaimana isu ketegangan di Papua menjadi salah satu fokus uji kelayakan dan kepatutan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Hal itu diceritakan Andika secara tertutup usai pendalaman visi dan misinya saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU). Menurut Bobby, Andika memastikan pengamanan di Papua akan dilakukan secara lebih humanis dengan memenangkan hati dan pikiran.
“Kalau yang disampaikan itu pendekatannya bukannya menganggap sebagai musuh, tetapi harus menangkan heart and mind, (hati dan pikiran) istilahnya gitu,” kata Bobby di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Bobby melanjutkan, Andika juga bercerita bagaimana Papua adalah saudara. Andika ingin mengetahui bagaimana para warga Papua bisa dibantu untuk sejahtera dan tidak didekati dengan senjata.
“Jadi kalau misalkan ada yang satu, siapa bersaudara, siapa keluarganya dan itu memang disejahterakan, sehingga pendekatannya itu, bukan pendekatan kita sebagai seperti berperang,” beber Bobby.
Sebagai informasi, saat ini Andika telah mendapat persetujuan Komisi I DPR RI untuk maju ke Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan sebagai calon Panglima TNI. Rapat tersebut rencananya akan dihelat pada Senin 8 November 2021. ( Mdk / IM )