Dari Dubai ke Cassablanca kita terbang dengan Saudi Arabia Air , transit di Jeddah.
Dalam otak ,terbayang Jeddah adalah kota besar yang terkenal. Yah, engga perlu
sih sebanding dengan Dubai.
Waktu mendarat , cukup kaget juga. Ternyata airportnya kecil dan kuno.
Suasana airport bagaikan langit dan bumi. Kenyamanan menikmati besar ,
megah dan bersihnya Dubai mendadak menjadi sirna. .Airport di Bandung
dan Jogja aja masih jauh lebih modern dan bersih. Waktu sampai
diruangan transit, kita menjadi lebih kaget lagi . Mendadak jadi sesak
nafas berdiri tertegun melihat berjubelnya begitu
banyak orang.Semua kursi sudah penuh terisi, sehingga banyak yang
duduk dan tidur terkapar dilantai.
Ruangan kecil itu terasa sangat pengap.
Menurut Bu Detty yang sudah umroh , katanya kalau musim naik haji dan
umroh jauh lebih padat lagi. Saya jadi heran, mestinya pemerintah
mendapat penghasilan yang banyak setiap tahunnya , tapi kok engga
membangun airport yang layak. Dr. Irawan pergi ke W.C. .Sudah
pasti kotor dan banjir. Kebetulan ada supervisornya disitu, dia iseng
tanya , kenapa WC nya banjir begitu ? Petugas itu mencoba berkelit
dengan mengatakan , “Sebenarnya kami disini bersih dan teratur , tapi
mana kala kita kedatangan orang2 dari Malaysia dan
Indonesia, memang kami tidak kuasa lagi membuat layanan seperti
semestinya.”
Dia tidak tahu, kita semua berasal dari Indonesia.
Melly berbincang dengan beberapa TKI asal dari Jawa Barat yang katanya
mereka udah 2 hari nongkrong disitu, karena pesawat balik ke Indonesia
udah selalu penuh. Katanya baju udah dikoper dan uang juga udah ludes.
Kasihan sekali.
Akhirnya mendarat juga di Cassablanca Airport. Bagus dan bersih. Tour
guide kita Mr. Ahmed sudah menunggu dengan membawa sign “Indonesia
Media.”.
Sudah diumumkan besok untuk kumpul di Lobby jam 9 pagi. Waktu
bangun jam 7, wah apa jamnya engga salah ? Sudah hampir jam 8 kok
masih gelap ? Rupanya mereka tidak mengenal perubahan jam.
Dipagi ini kita mengunjungi “ Mohammed V Square “ , kalau di Indo kita
sebut “Alun Alun “.Yang dikelilingi oleh gedung pemeritahan berdesign
campuran Islam dan art deco.. Semua gedung pemerintahan selalu ada
bendera Morocconya. Ditengah lapangan ada pancuran besar yang baru
dibangun tahun 1976. Disitu juga ada konsulat Perancis. Rupanya
Morocco dulu pernah dijajah oleh Perancis selama 200 tahun. Sampai
sekarang mulai dari sekolah dasar sampai SMA diajar Moroccon Arabic
dan bahasa Perancis . Baru Di High School mereka harus memilih satu
bahasa asing lainnya. Jerman, Inggris atau Spain.
Ahmed sudah memberi peringatan, bahwa kita tidak boleh memotret
penduduk dan semua gedung pemerintah.
Untung kita datang dipagi hari, jadi masih sepi. Bebas berpose dengan
burung burung merpati.
Setelah puas , kita lalu blusukan berjalan kaki . Melewati toko toko
kerajinan tradisionil ,sekolahan dll.
Sampai kegedung “ Cassablanca Settat “.
Biasanya rapat rapat pemerintahan dan peraturan region diselenggarakan
disini.
Tembok dan pilar pilarnya terukir indah dan antik.
Setelah berpose diruangan yang ada foto presidennya, kita sekarang
menuju Hassan II Mosque atau Grande Mosquée Hassan II .
Mesjid yang terbesar di Afrika dan termasuk 5 besar di dunia. Menaranya
setinggi 210 meter ( 689 Ft ).
Didesign oleh Michel Pinseau dan selesai pembangunannya pada tahun
1993.
Dipuncak menara itu memancar sinar laser yang mengarah ke Mekah.
Bisa menampung 105,000 jemaah.Memang indah sekali. Dinding dan
lantainya semua dari marmer yang berukir.
Tentu setiap sudut dipotret dan segala gaya dipasang habis.
Apalagi kita ada ko Hanadi dan Melly yang selalu bertindak sebagai
photographer. Dan ko Jack sebagai videographernya.
Tour IM selalu relax dan santai, cukup waktu untuk berpose dan
menikmati pemandangan.
Akhirnya tiba saat kembali ke bus, untuk melanjutkan perjalanan ke
Marrakech.
Sampai ketemu lagi.( es / IM ).
Foto foto dan video dapat dilihat di FB IM