Oleh:Dr.Irawan
Los Angeles, May 12, 2016 / Indonesia Media
Biasanya kalau kita kedatangan tamu dari Indonesia, kebanyakan orang yang sudah berumur. namun kali ini Indonesia Media sempat mewawancarai dua orang dokter muda yang datang berkunjung ke Amerika dari Indonesia. Mereka masih muda belia, dr.Muhammadnur Rachim Enoch (26) dan dr. Fitria Nur Annisa Enoch.
Kedua dokter ini dibesarkan di Kalimantan dan lulus FK UNPAD di Bandung. Sekarang dr. Fitria bertugas di sebuah rumah sakit di kota Singkawang Kal-Bar, sedangkan dr. Muhammadnur sedang bertugas di sebuah fasilitas kesehatan di Cirebon Jawa Barat.
Mereka baru pertama kali datang ke Amerika, tapi cukup mengejutkan, karena mereka sudah terbiasa dengan moda angkutan Uber. Dari Pasadena mereka memanggil kendaraan Uber dengan menggunakan applikasi Uber dari cell phone nya. Mereka bahkan sudah tahu persis kemana mereka harus pergi mencari belanjaan gadget yang mereka inginkan di Down Town LA.
Rupanya penggunaan aplikasi dan komunikasi sos med face book, WA, tweeter, yutube, instagram dll, sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi mereka. Itulah image dari generasi muda Indonesia zaman sekarang. Google sudah merupakan sumber informasi mereka. Ketika saatnya sholat mereka sudah tahu kemana arah kiblatnya. Pantas saja ketika Presiden Jokowi datang ke California, Silicon Valley adalah sasaran utamanya.
Ketika kami menguji pengetahuan sosial politik mereka, ternyata tidak ada masalah, mereka sungguh mengerti situasi politik di tanah air terkini. Walaupun mereka bergerak dibidang medis, namun tingkat kecerdasannya dan kepekaannya terhadap geliat politik dan kebijakan pemerintah Indonesia mereka cukup teruji.
Singkat kata mereka tidak gamang melihat kiprah pemerintah sekarang dibawah pimpinan Jokowi yang masih diterpa sinisme dari lawan-lawan politiknya yang tidak berhasil menjegal Jokowi lewat Pilpres dulu.
Mereka juga sangat mengagumi kerja nyata dari Ahok sebagai gubernur DKI Jaya yang diserang terus, tapi semakin diserang semakin kinclong.
Ketika ditanya masalah BPJS di Indonesia, secara umum mereka masih melihat pelayanan kesehatan BPJS masih terus harus di perbaiki disana sini. Pelayanan BPJS di daerah masih belum banyak masalah, katanya. Tapi apa bila sudah di kota besar dengan volume pasien yang berlipat ganda, diperlukan mekanisme yang berbeda, ujarnya.
Pertanyaan sensitif tentang bagaimana menyikapi orang-orang keturunan anggota PKI ? Dijawab dengan lugas, “Mereka harus diberikan hak yang sama dengan warga lainnya, karena mereka sebenarnya tidak terlibat apa-apa”.
dr. Muhammadnur mengaku masih ingin melanjutkan pendidikan lagi menuju jenjang specialist.
Kesimpulan kami, Indonesia mempunyai harapan yang baik kelak ditangan generasi muda semacam dr.Fitria dan dr.Muhammadnur. Kami percaya tidak sedikit orang-orang semacam mereka saat ini di Indonesia. Ada banyak harapan….( DI / IM )