Cruise Asia Kedua Special Edition # 34
Sabtu, 29 Pebruari 2020, Tokyo Kamata Medical Center
Selamat ulang tahun 4 tahun sekali kepada Anda yang lahir di 29
Pebruari, tahun kabisat :-). Ponakanku satu demikian, ia baru 11 kali
merayakan ultahnya. Ketika ia masih kecil, penanggalan di kalender di
rumahnya, yang 1 Maret ia ganti 29 Pebruari, supaya tetap dapat kado.
Dongeng 25 malam Bang Jeha diteruskan.
Information for Canadian Diamond Princess cruise ship passengers
hospitalised or in quarantine, begitu judul email yang tiba di kotak
surat seteromku kemarin siang. Isinya yang penting sbb. Quote.
Your arrival in Canada
All Diamond Princess Cruise Ship passengers returning to Canada by
commercial means are required to undergo a mandatory 14 day isolation
period within a designated quarantine facility upon arrival in Canada.
No further travel within Canada will be permitted until the mandatory
14 day isolation period has been completed. Unquote.
Sebulan dibayarin nginep dan makan minum gratis duit pajak rakyat
Jepang plus kumpeni kapal Princess, 2 minggu lagi dibayarin duit pajak
ente-ente sohibku fellow Canadians :-). Sekarang tak ada lagi prensku
yang ngomel ngedumel bayar pajak ketinggian sebab mereka rela sekhalei
buat ongkosin Bang Jeha en Mpok Cecile kesayangan semua, wekwekwek.
Sejak diusir dari Wako Campus saya kehilangan akses ke ‘exercise ball’
dan ‘resistance band’, karet mirip sandow kita jaman dulu sebab saya
masukkan ke ‘canoe pack’ kami buat oleh-oleh istimewa :-). Jadi usul
si May suster perawat rumkit kemarin saya ikuti. Prensku ‘fellow
cyclists’ seKanada, dari barat ke timur, mulaiin si Boedi Sapidah di
Pengkuper sampai ke si Kendy di Ottawa, kuyakin taroan ambil semua
sepedaku (bermerek bro :-)), kaga pernah naik sepeda listrik di rumkit
sambil pakai masker dan ‘cycling short’ piyama rumkit. Piyamanya ini
kekecilan kesempitan jadi mirip celana jengki, pas buat sepedaan.
Sambil ngenjot ada bule Ustrali di ruangan tamu rumkit lantai 16 ini
jadi sambil ngobrol. Dari beberapa ratus Ozzie di Darwin yang
dikarantina sudah muncul kasus-kasus positif Covid-19 alias mustahil
ajaib bin jibrut kalau dari 250an Canadians di Cornwall semua pada
negatif, emangnye mereka ber-gen Ontoseno Srikandi :-). Tak heran
Public Health Agency Canada mulai kebakaran jenggot.
Anda baca berita utama koran sedunia, pastilah sekarang mengenai
Covid-19, sedunia panik, bursa saham pada anjlok, bisnis mengkeret.
Sampai-sampai Diet Coke perlu ente nyetok karena gula bo’ongnya
diimpor dari China, siapa yang mau minum Diet Coke isi virus :-).
Bang Jeha jangan cem-macem, virus mampus dikalengin :-). Sori bro.
Yang lebih parah atau menguatirkan karena gini-gini Bang Jeha atlit
segala macam sport, darat air kasur, wekwekwek :-), Olympiade Tokyo
dikuatirkan dibatalkan. Kalau ente atlit, latihan untuk Olympik itu
engga main-main, jiwaraga diserahkan. Empat tahun mereka berlatih
siang malam pagi sore, kekecewaan kami, eh mereka, akan luar biasa.
Masih 5 bulanan, semoga virus ini tidak menjadi pandemik dan dapat
dikendalikan sebelum Tokyo Olympic dimulai. Shinzo Abe butuh sedikit
mujizat, itu sebabnya a.l. ia liburkan anak sekolah seJepang sebulan
lebih, mulai 2 Maret sampai awal April.
Seperti saya syer, kalau Anda anak Asia dan tinggal di Kanada, kau
akan bisa dijauhi bule setempat dengan contoh kasus warga ServiamTO
yang syer di milis bahwa ketika ia antri grocery maupun di Dollarama,
ada bule di belakangnya pindah antrian sehingga ia mau pasang kaos
bertuliskan “I am Indonesian”. Engga mempan lagi say, Indonesia sudah
mulai kejangkitan. Jumlah kasus di Jepang saat ini sekitar 950 dimana
800 bersumber Diamond Princess, “the floating Wuhan” (bangga ye kita
sayang, si JH en CH, tandatangan kita sungguh akan mahal :-)). Sisanya
berasal dari kebanyakan turis ‘mainland China’. Saya syer di serial
sebelum serial berjudul Special Edition ini, di serial Cruise Asia
Kedua saat alangkah indahnya dunia :-), ketika kami tanggal 19 Januari
jalan-jalan di Tokyo di-guide Warti. Kota itu penuh turis dari RRT.
Nah, Bali misalnya juga penuh dengan turis ex China, mustahil bin
jibril tidak ada kasus Covid-19 di Bali maupun tempat lain di Indo.
Kembali contoh kasus di GTA, toko-toko restoran Asia sudah mulai sepi
dijauhi dihindari pengunjung, sampai pun toko kembang sepi. Sohibku
bule lapor saking sepinya satu toko kembang dekat rumahnya di Markham,
si encek kasih ‘free lunch’ bila ada pembeli yang bisa menunjukkan bon
beli kembang di dia, tak jelas bisa sampai ke belakang di tahun 2019
engga :-). Juga ‘free lunch’nya dari mana, apakah dari McDonald atau
warung ‘foodcourt’ setempat. Jadi jangankan bisnis skala besar, toko
kembang pun terdampak oleh Covid-19. Bang Jeha sekeluarga akan ke
Disneyland Los Angeles 7 Mei yad dan mereka naikkin harga tiketnya,
tahu bahwa kami punya modal tambahan dari ‘reimbursement’ ongkos kapal
cruise Diamond Princess. Saat ini Disney Shanghai dan Hong Kong sepiii
pengunjung, diperkirakan mereka akan rugi ratusan juta dollar sehingga
ya itu, mereka “recover” dengan naikkin yang di Los Angeles, duh awas
kuwalat loe Disney.
Cecile diperlakukan sangat manis oleh perawat maupun dokter di rumkit
Fuji Onsen sebab ia ‘genki’, cheerful energetic. Mereka pada tangis-
menangis saat Cecile kemarin dulu harus berpisah. Perlakuan bangsa
Jepang terhadap kami “tawanan” ex kapal Diamond Princess memang luar-
biasa.Ketika kami turun dari bis di Wako Campus saat kapal dikosongkan
Sabtu 22 Januari dari semua penumpang, mereka hormat membungkuk gaya
Jepang, begitu juga ketika saya diangkut dari situ ke rumkit Rabu 26
Pebruari saat gen Ontoseno saya dipertanyakan para pencinta wayang:-).
Ada 3 lemari es di ruang tamu rumkit tingkat 6 tetapi ternyata yang
satu mesin ‘food dispenser’ yang butuh duit beneran. Saya naksir satu
minuman warna susu, seperti susu kacang tapi saat pencet, weleh kedap-
kedip suruh bayar 140 Yen. Saya lapor ke ‘front desk’ dan mereka
bilang iya mesti bayar cash. Duh, tak us-us ya. Weladelah kemarin
malam toktoktok, satu perawat cantik manis (tak ada isteri udah
2 minggu semua cewek jadi cantik :-)) bawain saya 3 botol sambil
berkata, “You like Bikkle (dia ingat saya bokek :-)), here for you.”
Feeling saya para perawat urunan saweran modalin 420 Yen beliin
traktirin Bikkle buat sahaya. Perawat mulai jatuh demen ke si Jeha
yang selalu nyapa sopan dari ohayo gozaimasu sampai konbanwa sampai
ke oyasumi amai yume. Ternyata itu minuman favorit saya kalau ke Indo,
sama dengan Yakult. Perutku akan semakin oke kaya Kumbakarna :-).
Itu masih belum apa-apa. Pagi ini dua sahabat kami di Tokyo, Warti dan
Linda t i d a k g e n t a r akan menemui nge-bezoek Cecile. Saya
sarankan mereka semua pakai masker meski Cecile sudah 2x test negatif,
just in case. Di saat seperti inilah kita lihat mana teman-temin
sejati kami berdua, yang memperlakukan kami bukan sebagai “she-Tan”
tetapi kami she-Yap dan she-Ang, ihik ihik. Jangankan manusia biasa,
Air Canada konon menunda pengangkutan ex penumpang Diamond Princess
hingga 5 Maret sehingga kalau test PCR saya 2x negatif di hari-hari
mendatang, ada harapan saya dipindahkan ke Intercontinental Yokohama
Hotel. Sudah lama tidak nginap di Intercon, mana pensiunan (cuma)
ibeem Canada mampu :-). Bro en sis, jangan kendorkan doa-doa ente,
selamat berakhir pekan dan ‘shovel snow’ tuk sohib kami di GTA :-).( Jusni H / IM )
… (bersambung) …