
Keputusan pimpinan DPR ini kemudian menuai protes dari anggota DPR dan menimbulkan kericuhan. Meja rapat digulingkan. Akibatnya benda-benda berada di atas meja berantakan. Seperti botol berisi air minum dan mikrofon yang biasa menempel di meja.
Ketua Fraksi PPP Hazrul Azwar mengatakan bahwa pimpinan sepihak memutuskan daftar nama tersebut. “Surat keputusan yang diterima pimpinan DPR itu bodong karena tidak ditandatangi Sekretaris Jenderal Romahurmuziy, tidak hanya ketua umum,” kata Hazrul dalam interupsinya. Menurutnya, pimpinan DPR terlalu cepat mengetuk palu, dan tidak menoleh ke arah duduk Fraksi PPP, padahal ada anggota fraksi yang interupsi.
Sebelumnya, pekan lalu, DPR mengadakan dua kali rapat paripurna yang mengagendakan penetapan nama-nama anggota fraksi pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Dalam rapat tersebut, DPR hanya mengesahkan sejumlah nama anggota untuk AKD dari lima fraksi koalisi Prabowo, yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.
Lima fraksi lainnya yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan belum menyerahkan nama-nama anggota mereka untuk AKD. Hari ini DPR mengadakan rapat paripurna ke-7 dengan agenda yang sama.
















nah itulah akibatnya kalau DPR di isi dengan Para Preman, menggulingkan meja dengan menggebrak meja hingga patah kan sama ??? ha ha ha DPR penuh dengan Preman KMP !!! sikapnya sama dengan Pentolannya karena Berpenyakit yang sama pula !!!