GARUT,– Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Yayat Ruhiyat Hidayat mengimbau masyarakat Kabupaten Garut mewaspadai peredaran uang palsu (upal) menjelang Lebaran. Kepolisian, katanya, mendapat informasi mengenai modus penyebaran uang palsu di sejumlah daerah.
“Saya sudah meminta jajaran (aparat Polres Garut) agar waspada dan mengantisipasi agar tidak sampai kejadian beredar di masyarakat. Warga juga harus hati-hati,” kata Kapolres saat ditemui di Mapolres Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2011).
Ia mengatakan, para pelaku penyebaran uang palsu biasanya beraksi dan memanfaatkan momen-momen hari besar, seperti menjelang Lebaran. Ia mengatakan, peran serta masyarakat sangat penting dalam mencegah peredaran uang palsu tersebut. Kapolres meminta masyarakat tidak segan melapor kepada pihak kepolisian jika menemukan uang yang diduga palsu.
“Laporkan segera jika menemukan uang palsu. Laporan sekecil apa pun akan sangat bermanfaat bagi polisi untuk menindaklanjutinya,” ujarnya.
Menurut Kapolres, beberapa modus yang dilakukan para pengedar uang palsu antara lain membeli rokok dan makanan di warung kecil atau pasar-pasar tradisional sebagai sasaran.
“Kami meminta masyarakat lebih waspada karena uang palsu lebih banyak beredar di pasar tradisional yang ramai, penjual di pinggir jalan, dan daerah-daerah terpencil. Sebab, karena ramai pembeli, penjual akan lengah sehingga tak memperhatikan keaslian uangnya,” katanya.
Ia mengingatkan, uang asli memiliki tanda air (watermark), terdapat pita atau benang emas, dan ketika diterawang muncul gambar pahlawan. Untuk palsu, kata Kapolres, dapat diidentifikasi dengan 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
Related Posts
