Dia ingin pakai kekuatan alien untuk teleportasi.
Ada yang menarik dalam kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Facebook di India. Dalam kesempatan kunjungan di negeri Bollywood itu, bos Facebook itu menyempatkan dialog di Indian Institute of Technology (IIT) di Delhi.
Seperti biasa, dialog ini Zuckerberg menjawab semua pertanyaan terkait perusahaannya sampai hal-hal yang ringan.
Dikutip dari NDTV, Jumat 30 Oktober 2015, salah satu penanya menanyakan hal yang aneh ke Zuckerberg, tapi bos Facebook itu tetap dengan senang hati menjawab pertanyaan tersebut.
“Hai Mark, ini lucu. Pertanyaan saya adalah jika Mark mendapatkan kado kekuataan supranatural dari alien. Apa yang Anda inginkan?” kata seorang penanya.
Merespons pertanyaan itu, bos Facebook itu pun memuji pertanyaan unik tersebut.
“Pertanyaan yang bagus. Apa yang kami kerjakan dengan Oculus, kami memungkinkan orang untuk teleportasi. Orang bisa dalam tempat berbeda tapi teleportasi dan datang bersama untuk sebuah pengalaman,” kata Zuckerberg.
Dia yakin nantinya orang akan bisa menempatkan perangkat headset dan bisa pergi ke mana pun di dunia ini.
“Itu akan terjadi,” kata dia.
Oculus yang dimaksud bos Facebook adalah Oculus Rift. Diketahui, Facebook telah mengakusisi perusahaan produksi virtual reality (VR) itu dengan mahar sekitar US$2 miliar atau setara dengan Rp24,4 triliun pada awal 2014.
Dalam kesempatan itu, penanya lain juga menanyakan bagaimana Oculus Rift segara bisa dipakai dalam bersosial media dan apakah perangkat VR tersebut bisa terbuka untuk para pengembang.
Menjawab pertanyaan itu, Zuckerberg mengatakan perusahaan telah menyediakan sistem Oculus untuk pengembang.
Pria berusia 31 tahun itu mengatakan pengembangan Oculus mewakili visi Facebook secara keseluruhan. Situs jejaring sosial itu melihat ke depan di internet akan makin kaya dengan konten. Makanya Oculus ditangan Facebook akan dipakai untuk membuat pengguna merasakan pengalaman konten dan bersosial media yang berbeda.
“Hari ini (di Facebook) adalah foto dan video. Nantinya video akan makin banyak. Tapi saya tak berpikir video akhir dari semua ini. Video masih pada layar kecil, masih dua dimensi. Itulah yang bisa dilakukan virtual reality dan augmented reality,” kata dia.( V V/ IM )
Related Posts
