DEC 2024 : SOUTH AFRICA & ZIMBABWE # 9 : THE BOOKAP MALAY QUARTER & CITY TOUR.
Hari ini adalah hari terakhir di Cape Town, jadi merupakan akhir dari tour kita.
Maka kita menjelajahi kota, untuk melihat suasana dan kehidupan masyarakatnya. Semua jalanan lebar dan bersih. Tidak melihat tenda tenda homeless.
Dan selama kita di Afrika ini, tidak ada seorangpun penjaja jualan yang menguntit kita dan memaksa untuk membeli. Mereka berjualan di kios kios ataupun menjaja jualannya di pinggir jalan.
Gedung Parlemen dan City Hall nya besar dan antik,
Yang sangat menarik disini yaitu THE BOOKAP MALAY QUARTER.
Arti kata Boo kap adalah ” Diatas tanjung ” dari Cape Town. Dulunya dikenal sebagai kawasan Melayu. Ini adalah daerah yang dipisahkan berdasarkan rasial yang terletak di lereng Signal Hill.
Masjid Islam Nurul yang didirikan tahun 1844 , masih berdiri kokoh.
Kita sangat terpesona melihat area ini, Rumah rumah yang beraneka warna dengan bentuk yang unik dan jalanan cobblestoned. Dihuni oleh beragam etnis dan 57 % beragama muslim.,
Karena suku aslinya tidak mau bekerja dengan orang Belanda., maka berdatanganlah para pekerja dari Asia Tenggara seperti Indonesia , Malaysia dan daerah Afrika yang lain ke Bookap. Maka dari itu dinamakan ” Melayu “
Kebanyakan mereka beragama Muslim , Oleh karena itu beberapa masjid dibangun . Masjid yang pertama adalah masjid Auwal di Dorp Street.
Baru di awal abad ke 20, mereka mengecat rumahnya dengan warna warni, untuk mengekspresikan rasa kebebasan.
Sekarang area ini dihuni oleh beragam etnis, seperti India, Portugis, Philippine, Italy dan yang lainnya.
Kita menelusuri jalanan itu. Banyak toko toko seni yang memamerkan hasil karya mereka.
Boleh dibilang kita sudah mengunjungi semua tempat tempat penting di Cape Town. Tibalah saatnya untuk tea time. Duduk relax sambil minum kopi dan cake di coffee shop Truth Coffee yang termasyhur. Ruangannya nyentrik. Saya memesan cappucino dan classic opera cake ( R 98 = $ 5.30 ) dan caramel cheesecake ( R 70 = $ 3.80 ). Wah lezat sekali.
Farewell dinner sudah di reserved di satu restoran bule , tapi Pak Jack Mulyadi dan Ibu Juju akan mentraktir kita di Chinese restoran. Tentu saran ini disambut gembira, karena lidah asia sudah merindukan chinese food. Terima kasih ya.
Kesimpulan saya tentang Africa, sangatlah bagus. Baik di kota maupun dipedalaman tingkah laku mereka normal normal saja. Tidak ada yang menyetir mobil dengan memasang lagu keras berdentum dentum.
Semua berpakain sopan, tidak terlihat anak anak muda yang celananya sengaja melorot kebawah. .
Dan ada satu yang kita terasa sekali berbeda, yaitu jika kita menanyakan dimana letak suatu tempat . Mereka tidak hanya menerangkan begitu saja tapi secara sukarela mengantarkan kita sampai ketempat tujuan Baik ini di airport atau di hotel atau di suatu tempat. Dan mereka tidak pernah meminta tip uang balas jasa.
Keberhasilan tour ini, tentu juga sangat tergantung dari semua peserta. Saya haturkan terima kasih dan sampai ketemu lagi di travel berikutnya. ( es / IM )
FOTO FOTO DAPAT DILIHAT DI FB WWW.INDONESIAMEDIA.COM