
Mahasiswi sebuah akademi keperawatan ini mengatakan bahwa dirinya sadar kegemarannya memakan sabun berbahaya bagi kesehatan.  Henderson mulai ketagihan menjilati sabun bubuk  setelah bangun tidur dipagi hari. Saat dikamar mandi Henderson juga menjilati busa sabun, sampai akhirnya menjadi suatu aktivitas rutin : memakan lima batang sabun setiap minggu. ‘Dikamar mandi, saya menyabuni tubuh saya dengan sabun berwarna hijau dan kemudian menjilati busanya,rasanya sangat lezat. Saya cinta kebersihan dan memakan sabun memberikan saya perasaan yang lebih bersih dari sekedar memakainya’, ujar Henderson. Setelah memiliki kebisaan makan sabun selama enam bulan, Henderson memutuskan untuk mencari pengobatan dan nasihat dokter. Diagnosa menunjukkan Henderson mengidap suatu kelainan yang dikenal sebagai PICA (berasal dari kata Latin magpie, sejenis burung gagak yang memangsa apa saja), yakni suatu dorongan kuat untuk menyantap barang-barang non-makanan. Pengidap kelainan ini diketahui memiliki dorongan untuk memakan besi, uang logam, kapur tulis, baterai dan bahkan sikat gigi. Sering kali penyebab berkembangnya kelainan ini adalah defisiensi mineral dalam tubuh.Tetapi dalam kasus Henderson, para dokter yakin kelainan yang diderita Henderson  dipicu oleh perasaan stress. Henderson mengakui bahwa dirinya menjadi sangat stress saat Jason, pacarnya, memutuskan untuk mengakhiri hubungan ketika  mulai  kuliah di Kansas. Permohonan Henderson agar hubungan mereka tetap terjalin sambil kuliah telah diabaikan Jason yang mana membuat Henderson terpukul dan menjadi stress. Saat 
Dr.Barton Blinder, seorang pakar Pica mengatakan bahwa kebiasaan mencerna bahan-bahan kimia beracun seperti  sabun dalam jumlah yang diasup Henderson tanpa diragukan akan merusak metabolisme dan mengganggu pencernaan. Keseimbangan kadar asam dalam darah juga akan terganggu.
‘Saya sangat menyukai harum sabun pencuci pakaian. Saya ingat merek deterjen yang selalu digunakan ibu, saya ingat semerbaknya yang berasal dari cardigan yang dikenakan ibu saat memeluk saya. Saya gemar menghirup harum sabun bubuk dan ketika hidup saya menjadi demikian stress saya berpikir hanya dengan 
Seorang pakar kejiwaan mengungkapkan bahwa kecenderungan Henderson  mencari dan memakan sabun merupakan bentuk pelarian saat dia merasa kesepian. ‘Kini dirumah, kami hanya menggunakan sabun cair dan saya tidak tertarik untuk meneguknya’, ujar Henderson. Dokter  mulai memberikan Henderson Cognitive-behavioral therapy (CBT) dalam upaya mengalihkan pikiran Henderson untuk mencegahnya dari dorongan membayangkan sabun.  Dokter juga menyarankan agar Henderson mengembangkan kebiasaan berjalan kaki dan menghindari tempat-tempat yang berhubungan dengan sabun seperti kamar mandi dan Laundromat serta bersikap terbuka untuk membicarakan masalah-masalahnya yang dihadapinya.
Sejak bulan September 2010 lalu, Henderson telah berhasil mengekang keinginannya melahap sabun. Karena kekhawatirannya, ibu Henderson telah meminta Henderson untuk berhenti kuliah dan kembali kerumah, suatu keputusan yang akan menyelamatkan nyawa Henderson.  Kini Henderson memasuki jalan panjang pengobatan dan berharap tidak akan pernah memakan sabun lagi (Sumber : Dmail).















