
Koordinator lapangan (Korlap) aksi ini, Desta menyatakan, DPR yang terus melaksanakan rencana untuk pembangunan gedung baru DPR, di tengah masyarakat yang masih banyak berada di bawah garis kemiskinan merupakan tindakan yang tak tahu malu dan memalukan mereka.
“Kunjugan kerja yang mereka lakukan juga tindakan yang memalukan. Mereka melakukan itu (kunjugan kerja) bukan untuk memperjuangkan nasib rakyat, tapi karena saat ini DPR sedang reses. Tidak ada manfaat dalam kunjungan-kunjungan yang mereka lakukan. Kenapa mereka tak melakukan 
Selain itu, tindakan lain yang semakin membuat malu aksi menonton video porno saat sidang sedang berlangsung. Desta mengaku, akan melakukan aksi seperti ini lagi bila anggota dewan tidak merubah sikap mereka.
“Kunjungan-kunjungan yang tidak bermanfaat itu dihilangkan saja,” katanya.
Selama setengah jam, unjuk rasa yang berakhir pukul 11 siang ini cukup menarik perhatian warga Jakarta yang melintas gedung DPR di kawasan Senayan, namun tak menimbulkan kemacetan yang berarti. Aksi unjuk rasa yang diisi dengan pembacaan puisi ini ditutup dengan teatrikal berjalan seperti orang gila.
















