
‘Kematian’ Kim ini merupakan kesempatan terakhir baginya guna memulihkan keinginannya untuk hidup. Selama 15 tahun terakhir ini, Kim yang berprofesi sebagai dokter gigi yang sukses ini memiliki keinginan mengakhiri hidupnya. “Setiap hari saya memiliki keinginan menembak kepala saya ”, dia berkata. “Setiap saat saya selalu memikirkan untuk bunuh diri tetapi saya tidak sanggup untuk melakukannya karena saya memiliki demikian banyak tanggung jawab”. Kim kemudian memutuskan ikut  seminar Beautiful Life dengan harapan akan dapat merubah pikirannya. Seminar ini memberikan teknik radikal membantu mereka yang berkeinginan mengakhiri hidupnya untuk mendapatkan pandangan baru tentang makna hidup. Pimpinan seminar Kim Giho mengungkapkan bahwa hanya dengan mati seseorang akan menghargai kehidupan. “Kita tidak dapat menyelami kematian hanya dengan membicarakannya. Manusia harus benar-benar mengalami kematian dan kemudian dilahirkan 
Beberapa menit kemudian para calon mendiang ini tiba disuatu tempat dimana telah disiapkan enam peti mati. Kim bersujud dan mendengarkan doa upacara kematian dirinya sendiri. Suasana hening dan menyeramkan, Kim memasuki peti jenazahnya dan berbaring. Sesaat kemudian peti ditutup dan dipalu. Selama 20 menit Kim tidak melihat atau mendengar apapun. Pimpinan seminar Kim Giho mengatakan bahwa perasaan takut dan pengalaman dikubur hidup-hidup akan menghilangkan pikiran untuk bunuh diri.
Ketika kematian yang berlangsung selama 20 menit ini berakhir dan para peserta dapat menghirup udara segar saat dikeluarkan dari peti jenazah, beberapa dari mereka langsung menangis histeris. Mereka bertekad untuk hidup dan menghargai kehidupan, namun Kim Byong Soo tidak nampak meneteskan air mata dan berkata sepatahpun.

Korea Selatan tercatat sebagai negeri dengan tingkat bunuh diri tertinggi di Asia. Budaya malu, tekanan hidup dan alasan ekonomi menjadi penyebab utama pelaku untuk mengakhiri hidupnya.  Setiap hari tercatat 35 orang melakukan bunuh diri yang terdiri dari pelajar, eksekutif, celebrity, mantan presiden hingga manula yang tidak ingin membebani anak cucunya. Tanpa adanya seminar macam Beautiful Life ini, dipastikan angka bunuh diri akan terus meningkat.















