
Festival Indonesia 2010 mencakup tiga komponen, yakni: pertunjukan kesenian/ kebudayaan, pameran makanan (bazaar), pameran barang dan jasa (expo) baik oleh perusahaan Indonesia maupun perusahaan non-Indonesia yang tertarik untuk melakukan bisnis dengan komunitas Indonesia. Terdapat 32 booths yang mengisi acara festival ini, yakni selain perusahaan-perusahaan makanan atau produk barang dan jasa juga terdapat beberapa peserta pameran yang merupakan friends/ associates of KJRI, seperti Dinas Pariwisata DKI, Orang Utan Republik Foundation, Keris, Rose Hills Park, Permias LA, dan Pembatik Feril.
Acara pentas kesenian/budaya yang berlangsung mulai jam 10 pagi sampai 10 malam tersebut terbagi dalam tiga segmen, yakni segmen pagi (10.00-15.00) di dua panggung pertunjukan, segmen utama (15.30-18.30) di panggung utama dan segmen puncak (18.30-22.00) di panggung utama. Acara tersebut menghadirkan lebih dari 20 grup tarian dari berbagai komunitas Indonesia di AS dan 5 grup kesenian tamu dari tanah air (DKI Jakarta). Disamping itu, hadir pula berbagai band modern baik dari komunitas Indonesia di LA maupun band asing dan penyanyi dari ibu kota dengan genre yang sangat beragam dari pop, dangdut, rock dan keroncong. Selain Jelita Tobing, penyanyi ibu kota yang hadir adalah Hedi Yunus.

Dalam sambutannya Konjen RI, Subijaksono Sujono menyampaikan antara lain bahwa maksud diselenggarakannya acara Festival Indonesia 2010 adalah untuk mempromosikan Indonesia secara terpadu yang mencakup aspek budaya, makanan dan peluang bisnis serta pariwisata Indonesia di wilayah kerja terutama Los Angeles dan sekitarnya. Dikatakan juga bahwa festival yang telah terdaftar sebagai city event tersebut diharapkan menjadi salah satu media yang memungkinkan masyarakat Indonesia berkumpul dan berinteraksi tidak saja antar sesama komunitas tetapi juga dengan komunitas lainnya.

Sebagai wujud keterbukaan, festival kali ini juga menampilkan pertunjukan kesenian dari negara tetangga yakni Malaysia, Filipina dan Thailand yang juga mendapat sambutan yang sangat antusias dari pengunjung. Keikutsertaan kelompok kesenian asing ini tidak saja untuk menjalin persahabatan antar sesama negara yang secara geografis berdekatan namun juga untuk menarik perhatian dan kedatangan komunitas dari ketiga negara tersebut ke festival.
Festival juga mempersembahkan sesi fashion show yang memperagakan batik allure yang diperagakan oleh model professional Los Angeles. Hal ini sangat mendapat sambutan meriah dari para pengunjung yang hadir. Konsul Jenderal RI menyampaikan terkait hal ini bahwa promosi batik yang dilakukan oleh model asing sangat mengesankan yang berarti juga promosi Indonesia oleh orang asing dan bahwa batik juga pantas dan sangat bagus dipakai orang manapun.















