Cina atau Tionghoa ?


DR. Siauw TD

Berdasarkan partisipasi golongan ini maka kelompok bumiputera secara explisit mulai menamakan orang-orang yang dulu dipanggil sebagai “Cina” menjadi “Tionghoa”. Moment ini adalah sangat penting sebagai bukti partisipasi Tionghoa dalam merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah. Ini secara de facto Tionghoa diakui turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, jadi istilah “Cina menjadi Tionghoa” merupakan suatu tanda penghargaan bagi suku Tionghoa di Indonesia. Kalau istilah Tionghoa sampai hilang oleh karena suatu Tap dari badan penyelenggara negara (1967) atas saran rapat Angakatan darat di Bandung, maka itu dapat diartikan menghapus bukti sejarah, dan perampasan penghargaan yang telah diberikan. Bayangkan kalau semua aparat negara ditarik bintang Satyalencananya dan bintang Mahaputeranya.

Tionghoa yang "di-Cina-kan" kembali.

Sindhunata dari LPKB dengan tenang dan mantap menyatakan, ketika berlangsung Seminar Angkatan Darat Ke-2 di Lembang pada 1966, ia disuruh memilih sebutan Cina atau Tionghoa dan ia memilih kata Cina. Ia juga menyatakan, konseptor Inpres 14/1967 yang melarang kebudayaan, adat-istiadat dan tradisi Cina diselenggarakan di tempat terbuka adalah dia dengan kelompoknya. (rapat di kantor Gamma /Murbandono Hs, dan pertemuan di Duarte Inn /CHI). Pada saat pertemuan Siauw Tiong Djien dengan Shindunata di Los Angeles yang di fasilitasi oleh CHI (Committee for Human Rights in Indonesia), saat itu pernah didebatkan istilah Cina-Tionghoa. Ketika itu suara mayoritas dari peserta seminar memilih istilah Tionghoa dengan tegas, hanya satu orang saja yang bicara (AD) bahwa dia condong 60% kearah istilah Cina. Kata-kata ini lalu dipegang oleh Sindhunata dan disebarkan di tanah air bahwa di Los Angeles dia memenangkan istilah "Cina" dengan 60%. Sungguh disayangkan, sebenarnya sudah bukan waktunya lagi paradigma pemelintiran sejarah ala ORBA masih dibuat.

"Cina", Penamaan dari luar:


Ricky Lee

Cina adalah nama yang diberikan oleh orang berasal dari luar Tiongkok. Menurut Pak Ricky Lee (guru bahasa Mandarin di ICAA), istilah "Cina" sebenarnya diberikan oleh Jepang dan/atau negara barat. Kalaupun ada ucapan "Cena" dari orang yang di Tiongkok, itu hanya merupakan respon komunikasi mereka terhadap orang dari luar daratan Tiongkok. Antara sesama orang Tionghoa di Tiongkok mereka tidak menggunakan istilah Cena/Cina.

Asal kata Tionghoa:


Tjiong Thiam Siong

Tionghoa adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang di Indonesia berasal dari kata Cung Hwa dari Tiongkok. Istilah Tionghoa dan Tiongkok lahir dari lafal Melayu (Indonesia) dan Hokian, jadi secara linguistik Tionghoa dan Tiongkok memang tidak dikenal (diucapkan dan terdengar) diluar masyarakat Indonesia. Jadi ini adalah khas Indonesia, oleh sebab itu di Malaysia dan Thailand tidak dikenal istilah ini.

Istilah China yang dibuat orang dari luar Tiongkok yang telah terlanjur populer bukan berarti tidak boleh di ganti dengan Tionghoa/Tiongkok . Analoginya dengan Siam jadi Muangthai/ Thailand. Dr. Frits Hong dalam wawancaranya dengan mantan Perdana Menteri RRT, Zu Rong Jie beberapa tahun yang silam pernah menyinggung istilah "China", dan saat itu PM Zu Rong Jie mengatakan: "Nanti pada saat yang tepat kami akan umumkan penggantian istilah China".

 

- Ke Halaman - 1 | 2 | 3 | 4 |

 

 

     

 


FastCounter by bCentral